YENDRINA, YENDRINA (2013) DUALISME PENGUJIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAMKEKUASAAN KEHAKIMAN. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
Text (SKRIPSI)
849.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (413kB) |
Abstract
Dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia, tercatat bahwa perdebatan tentang hak menguji bukanlah masalah baru dalam republik ini. Terlihat dari adanya usulan dari Muhammad Yamin dalam sidang Badan Pekerja Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang menghendaki agar dalam Undang-Undang Dasar dibentuk dan dicantumkannya ketentuan bahwa Mahkamah Agung (MA) berhak menetapkan, bahwa suatu undang-undang bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945.1 Moh. Yamin mengusulkan agar terdapat sebuah mekanisme pengujian keabsahan isi undang-undang terhadap konstitusi, adat, dan syariah oleh lembaga tertinggi kehakiman. Moh. Yamin mengemukakan mengenai lembaga tersebut sebagai berikut: “Mahkamah inilah yang setinggi-tingginya, sehingga dalam membandingkan undang-undang, maka balai Agung inilah yang memutuskan apakah sejalan dengan hukum adat, syariah, dan Undang-Undang Dasar”.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum |
Depositing User: | Yth Vebi Dwi Putra |
Date Deposited: | 29 Apr 2016 01:33 |
Last Modified: | 29 Apr 2016 01:33 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/5804 |
Actions (login required)
View Item |