Renny, SartikaRenny (2019) Hubungan Preeklamsia dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSIA Siti Hawa Tahun 2017-2018. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (91kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I Pendahuluan)
Bab I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (138kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 7 Penutup)
Bab 7 Penutup.pdf - Published Version Download (57kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (139kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
ABSTRAK Latar Belakang dan Tujuan Penelitian Angka kematian bayi di Kota Padang mengalami peningkatan dari tahun 2017 ke tahun 2018, dimana penyebab terbanyak yaitu BBLR 28 kasus (30%). Kejadian BBLR di Sumatera Barat juga mengalami peningkatan dari 2.225 kasus (2,3%) pada tahun 2016 menjadi 8.987 kasus (9,6%) tahun 2017. Angka kejadian BBLR di RSIA Siti Hawa pada tahun 2017 sebanyak 126 kasus sedangkan pada tahun 2018 sebanyak 142 kasus. Preeklamsia merupakan salah satu faktor risiko penyebab BBLR dan Intrauterine Growth Restriction (IUGR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan preeklamsia dengan kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) di RSIA Siti Hawa tahun 2017-2018. Metode Penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional comparative, dilakukan di RSIA Siti Hawa. Sampel penelitian berjumlah 80 orang yang terdiri dari 40 orang ibu dengan preeklamsia dan 40 orang tidak preeklamsia. Data yang dikumpulkan berupa data rekam medis, analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 9 kasus (22,5%) BBLR dilahirkan oleh ibu yang mengalami preeklamsia dan 1 kasus (2,5%) BBLR dilahirkan oleh ibu yang tidak preeklamsia. Terdapat hubungan antara preeklamsia (p = 0,018) dengan kejadian berat badan lahir rendah. Nilai OR diperoleh 11,323, artinya ibu dengan preeklamsia 11,323 kali berisiko melahirkan bayi BBLR dibandingkan ibu yang tidak preeklamsia. Kesimpulan Terdapat hubungan yang bermakna antara preeklamsia dengan kejadian berat badan lahir rendah. Kata Kunci: Preeklamsia, BBLR, IUGR
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. dr. Yusri Dianne jurnalis, Sp.A (K) |
Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kebidanan |
Depositing User: | s1 kebidanan kebidanan |
Date Deposited: | 21 Jan 2020 12:38 |
Last Modified: | 21 Jan 2020 12:38 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/55596 |
Actions (login required)
View Item |