Suci, Permata Sari (2020) HUBUNGAN KADAR MALONDIALDEHYDE DENGAN DENSITAS KEKERASAN NUKLEUS LENSA PADA KATARAK SENILIS. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (COVER DAN ABSTRAK)
COVER DAN ABSTRAK 1.pdf - Published Version Download (321kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (310kB) | Preview |
|
|
Text (BAB AKHIR (KESIMPULAN))
BAB AKHIR (KESIMPULAN).pdf - Published Version Download (200kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA (2).pdf - Published Version Download (314kB) | Preview |
|
Text (TESIS FULL TEXT)
TUGAS AKHIR ILMIAH UTUH.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Pendahuluan : Mekanisme stres oksidatif berperan pada patogenesis katarak senilis. Stres oksidatif diaktifkan oleh reactive oxygen species (ROS), kemudian radikal bebas yang terbentuk dari ROS akan bereaksi dengan asam lemak tak jenuh disebut peroksidasi lipid. Malondialdehyde (MDA) merupakan produk sekunder dari peroksidasi lipid dan merupakan salah satu biomarker untuk mengindikasi stres oksidatif. Stres oksidatif pada protein kristalin lensa akan menyebabkan crosslinking, protein menjadi tidak larut, menyebabkan hilangnya ketransparanan lensa, perubahan kromofor serta kekerasan pada nukleus lensa. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan kadar MDA dengan densitas kekerasan nukleus lensa katarak senilis. Metode : Penelitian ini merupakan analytic cross sectional, dilakukan di Bagian Mata RSUP. dr. M. Djamil Padang, bakti sosial, RS Jejaring dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran UNAND, pada bulan Januari–Agustus 2019. Pasien dibagi menjadi soft dan hard nucleus berdasarkan klasifikasi Buratto, kemudian dilakukan ECCE dan diperiksa kadar MDA nukleus lensa. Hasil : 46 mata pasien katarak senilis dengan jenis kelamin dan pekerjaan paling banyak adalah perempuan dan bekerja sebagai petani. Rerata usia kelompok soft nucleus 66,83±6,169 tahun dan hard nucleus 66,43±9,462 tahun. Pada kelompok soft nucleus tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada kadar MDA antara katarak senilis grade II (23,75±19,12) dengan grade III (24,25±13,10), sedangkan pada kelompok hard nucleus kadar MDA grade IV (18,30±11,67) lebih tinggi dibandingkan grade V (9,24±2,56) dan secara statistik terdapat perbedaan yang bermakna dengan p=0,044. Hubungan kadar MDA lensa katarak senilis dengan densitas kekerasan nukleus, didapatkan rerata kadar MDA soft nucleus (24,01±15,88) lebih tinggi daripada hard nucleus (15,94±14,83) dan dengan uji T Test didapatkan p=0,034. Kesimpulan : Pada penelitian ini proses stres oksidatif tidak berhubungan dengan densitas kekerasan nukleus lensa katarak senilis.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | dr. Muhammad Hidayat, SpM (K) |
Uncontrolled Keywords: | Stres Oksidatif, Peroksidasi Lipid, Malondialdehyde, katarak senilis, soft nucleus, hard nucleus |
Subjects: | R Medicine > RE Ophthalmology |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis |
Date Deposited: | 18 Jan 2020 10:55 |
Last Modified: | 18 Jan 2020 10:55 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/55269 |
Actions (login required)
View Item |