Yodi, Ertandri (2019) Perbedaan kadar kortisol antara pasien dismenorea primer kronis dengan non-dismenorea. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Differences_in_cortisol_level_YD edited-1.pdf - Published Version Download (163kB) | Preview |
|
|
Text (Bab 1)
Bab1yd.pdf - Published Version Download (138kB) | Preview |
|
|
Text (Bab Akhir)
Babkesimpulanyd.pdf - Published Version Download (45kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (145kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full Text)
Tesis YD Final.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (15MB) |
Abstract
Tujuan : Mengetahui apakah dismenorea primer kronis akan meningkatkan kadar kortisol dalam tubuh secara signifikan. Penelitian ini dapat memberikan gambaran pentingnya penanganan dismenorea primer agar tidak berlanjut menjadi gangguan menstruasi. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain potong lintang comparative study dengan jumlah total sampel sebanyak 26 subjek dengan rincian 13 subjek termasuk ke dalam kelompok dismenore dan 13 subjek lainnya termasuk ke dalam kelompok non-dismenore. Penelitian dilakukan di Puskesmas jejaring PPDS Obgyn FK Unand dan RSUP Dr. M. Djamil Padang. Data dianalisis menggunakan perhitungan komputasi program SPSS dengan uji bivariat menggunakan ujiX2 atauujichi-square dengan derajat kemaknaan 0,05. Hasil : Dari 26 subjek (masing-masing 13 subjek) yang dijadikan sampel dalam penelitian ini, didapatkan usia rerata kelompok dismenore ialah 26,23 ± 3,92 sedangkan usia reratakelompok non-dismenore ialah 28,62 ± 7,10. Perbedaan rerata usia antar kelompok ini tidak signifikan secara statistic dengan nilai p = 0,30 (p > 0,05). Pada perbandingan kadar kortisol antar kedua kelompok, didapatkan kelompok dismenore memiliki kadar kortisol yang lebih tinggi yaitu 72,3077 (7.2 µg/dL) dibandingkan dengan kelompok non-dismenorea yaitu 60,3846 (6 µg/dL). Berdasarkan hasil analisis bivariat menggunakan ujichi-square ,didapatkan nilai p = 0,148 (P > 0,05) yang menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara kadar kortisol kelompok dengan dismenore primer kronis dibandingkan dengan kelompok non-dismenore. Kesimpulan : Dismenore primer kronis dapat meningkatkan kadar kortisol dalam tubuh secara signifikan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | dr. H. Syahredi SA, SpOG(K) |
Uncontrolled Keywords: | Studi perbandingan, dismenore primer kronis, tidak dismenore, kadar kortisol, gangguan menstruasi |
Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis |
Date Deposited: | 20 Dec 2019 17:13 |
Last Modified: | 20 Dec 2019 17:13 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/53919 |
Actions (login required)
View Item |