Kolaborasi Stakeholders dalam Pelaksanaan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Di Kota Bukittinggi

Nisa, UlFitriani (2019) Kolaborasi Stakeholders dalam Pelaksanaan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Di Kota Bukittinggi. Diploma thesis, Universitas Andalas.

Preview	Text (Abstrak) abstrak.pdf - Published Version Download (188kB) | Preview
Preview	Text (Bab 1 Pendahuluan) BAB I.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview
Preview	Text (Bab 6 Penutup) BAB VI.pdf - Published Version Download (176kB) | Preview
Preview	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (285kB) | Preview
	Text (Skripsi full text) SKRIPSI FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Dalam upaya menangani permasalahan pada permukiman kumuh di Kota Bukittinggi, Pemerintah Kota Bukittinggi melaksanakan program secara kolaboratif yang disebut Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku). Program Kotaku merupakan program perbaikan dari program sebelumnya bernama Program Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan (P2KKP) pada tahun 2016. Berbeda dengan P2KKP, pelaksanaan Program Kotaku ini melibatkan para stakeholders hingga melibatkan semua elemen masyarakat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Kolaborasi Stakeholders dalam Pelaksanaan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kota Bukittinggi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi aktor-aktor yang terlibat pada Program Kotaku serta mendeskripsikan Kolaborasi dalam Pelaksanaan Program Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kota Bukittinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Validitas data menggunakan triangulasi sumber. Penelitian berlokasi di Kelurahan Pakan Kurai dan Kelurahan Aua Tajungkang Tangah Sawah, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi yang dilakukan oleh para stakeholders dalam pelaksanaan Program Kotaku tidak berjalan dengan baik. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Chris Ansell dan Alison Gash adalah (1) Dialog Antar-Muka, kolaborasi stakeholders tidak dilakukan dengan baik, terdapatnya kendala pada jadwal pertemuan, kehadiran stakeholders, hingga tingkat pemahaman stakeholders saat pertemuan yang dilakukan (2) Membangun Kepercayaan, kolaborasi stakeholders tidak dapat terbangun, hal ini disebabkan sikap saling menerima, tanggung jawab serta keterbukaan stakeholders tidak berjalan (3) Komitmen, Kolaborasi stakeholders belum berjalan dengan baik, terdapat kendala pada dukungan beberapa stakeholders serta rasa memiliki pada proses yang minim (4) Pemahaman Bersama, Kolaborasi stakeholders yang sudah berjalan dengan baik, namu terdapat kendala pada pemahaman stakeholders terhadap misi yang dimiliki (5) Dampak Sementara, kolaborasi stakeholders sudah mendukung dengan baik. Kata Kunci : Kolaborasi, Stakeholders, Program Kotaku Nisa Ul Fitriani, 1410842021, Stakeholders Collaboration in The Implementation of City Without Slums Program (Program Kota Tanpa Kumuh Kotaku) in Bukit Tinggi City, Department of Public Administration, Faculty of Social and Political Sciences, Andalas University, Padang, 2018. Supervised by: Drs. Yoserizal M.Si and Wewen Kusumi Rahayu S.AP, M.Si. This undergraduate thesis consists of 210 pages with 13 theoretical reference books. 8 method books, 3 undergraduate theses, 7 journals, 2 laws, 1 ministerial regulation, 2 mayor decrees, 3 documents, and 2 websites. In the effort to deal with problems in slum residence in Bukittinggi City, The Government of Bukittinggi City implements a collaborative program named The City without Slums Program (Program Kota Tanpa Kumuh /Kotaku). The Kotaku Program is an improvement program from the previously named Urban Slum Area Handling Program (Program Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan/P2KKP) in 2015. Different with P2KKP, the implementation of the Kotaku Program involves stakeholders and all elements of the society. The problem formulation in this study is How the Stakeholders Collaboration in the Implementation of City without Slums Program (Kotaku) in Bukittinggi City. The aim of this study are to identify the actors involved in the Kotaku Program and to describe the Collaboration in the Implementation of City Without Slums Program (Program Kota Tanpa Kumuh/Kotaku) in Bukittinggi City. The method used in this study is qualitative with descriptive approach. Data collection techniques were observation, interviews, and documentation, while the selection of informants used purposive sampling techniques. Data analysis used is data collection, data reduction, data presentation, and conclusions. Data validity used triangulation source. The study was conducted in Pakan Kurai and Aua Tajungkang Tangah Sawah, Guguk Panjang Sub-District, Bukittinggi City. The result indicates that the theories proposed by Chris Ansell and Alison Gash are (1) Face-to-face Dialogue, stakeholders collaboration did not go well, there were obstacles in the meeting schedule, stakeholders attendance, and the level of stakeholders understanding of the meeting (2) Trust Building, stakeholders collaboration cannot be developed, due to the attitude of mutual acceptance, responsibility and openness of stakeholders were not working (3) Commitment, stakeholders collaboration did not go well, there were obstacles in stakeholder support and minimum sense of belonging to the process (4) Share Understanding, stakeholders collaboration did not go well, there were obstacles to the stakeholders understanding of the mission they have. (5) Intermediate Outcome, stakeholders collaboration has supported it well. Keywords: Collaboration, Stakeholders, Kotaku Program

Actions (login required)

View Item