Afiksasi dalam Infografik pada Akun Kok Bisa? di Instagram

Aura, Fatimah Azzahra (2025) Afiksasi dalam Infografik pada Akun Kok Bisa? di Instagram. S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
i. COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (249kB)
[img] Text (BAB I Pendahuluan)
ii. BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (459kB)
[img] Text (BAB IV Penutup)
iii. BAB IV PENUTUP.pdf - Published Version

Download (192kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
iv. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (221kB)
[img] Text (Tugas Akhir Full Text)
v. FULL VERS.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Afiksasi merupakan salah satu proses pembentukan kata yang produktif dalam bahasa Indonesia. Akun Kok Bisa? di Instagram menampilkan infografik dengan variasi bentuk, fungsi, dan makna afiks yang memperlihatkan kekhasan penggunaan bahasa di media digital. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan jenis afiks dan proses pembentukannya dalam infografik pada akun Kok Bisa? di Instagram, (2) mendeskripsikan fungsi dan makna afiks yang digunakan dalam infografik tersebut. Metode yang digunakan dalam tahap penyediaan data adalah metode simak dengan teknik dasar teknik sadap, dilanjutkan dengan teknik catat dan teknik simak bebas libat cakap. Dalam tahap analisis data digunakan metode agih. Teknik dasar yang digunakan dalam metode agih adalah teknik Bagi Unsur Langsung (BUL), sedangkan teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik ganti dan teknik perluas. Penyajian hasil analisis data dilakukan dengan metode penyajian formal dan informal. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan lima jenis afiks dalam infografik akun Kok Bisa? di Instagram, yaitu prefiks, sufiks, konfiks, simulfiks, dan kombinasi afiks. Dalam proses pembentukan kata berafiks, sebagian mengalami nasalisasi, sementara sebagian lainnya tidak. Nasalisasi terjadi karena afiks menyesuaikan dengan bunyi yang homorgan dengan fonem awal yang terdapat pada bentuk dasar. Di dalam penelitian ini, ditemukan dua fungsi afiks, yaitu fungsi derivasi dan fungsi infleksi. Fungsi derivasi ditandai dengan perubahan kelas kata, sedangkan fungsi infleksi tidak mengubah kelas kata bentuk dasarnya. Makna gramatikal dari pembubuhan afiks adalah ‘melakukan’, ‘menjadi atau menyebabkan terjadi’ atau ‘kausatif’, ‘dikenai’, ‘keadaan atau sifat’, ‘membuat jadi’, ‘kondisi pasif’, ‘hasil’, ‘proses’, ‘membuat keadaan’, ‘mengalami’, ‘mendapat’, ‘mencari’, ‘pelaku’, ‘alat’, ‘tidak sengaja’, ‘spontan’, ‘sanggup’, ‘superlatif’, ‘sama’, ‘jumlah’, ‘satu’, ‘interogatif’, ‘pluralis’, ‘tempat’, ‘repetitif’, dan ‘resiprokal’. Dalam penelitian ini, ditemukan penggunaan variasi bentuk afiks yang hanya lazim digunakan dalam ragam bahasa Indonesia nonformal, seperti prefiks {ke-}, prefiks {se-}, simulfiks {N-}, sufiks {-in}, kombinasi afiks {N-in}, dan kombinasi afiks {di-in}. Dalam penelitian ini juga ditemukan perbedaan distribusi alomorf simulfiks {N-} dengan kaidah prefiks {meN-} yang berlaku umum. Beberapa alomorf digunakan lebih luas dan terbatas. Alomorf {ng-} melekat pada bentuk dasar yang diawali dengan fonem vokal dan /k/, sedangkan {nge-} muncul pada bentuk bersuku satu, bentuk dasar yang diawali dengan /r/, /l/, /g/, /b/, serta kata serapan dan bahasa asing. Adapun {ny-} terbatas pada bentuk dasar yang diawali dengan /c/ dan /s/; {n-} pada bentuk dasar yang diawali dengan /t/; dan {m-} pada bentuk dasar yang diawali dengan /p/ dan /f/. Temuan ini memperlihatkan adanya pola afiksasi yang khas pada media digital, seperti infografik.

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Prof. Dr. Nadra, M.S.
Uncontrolled Keywords: afiksasi, fungsi, infografik, Instagram, makna
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > S1 Sastra Indonesia
Depositing User: S1 Sastra Indonesia
Date Deposited: 07 Nov 2025 02:10
Last Modified: 07 Nov 2025 02:10
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/515285

Actions (login required)

View Item View Item