Fariska, Nola Ayu (2025) Hubungan Konsumsi Junk Food, Aktivitas Fisik dan Stres Akademik dengan Kejadian Gizi Lebih pada Remaja di SMAN 9 Kota Padang Tahun 2025. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak (2).pdf - Published Version Download (600kB) |
![]() |
Text (Pendahuluan)
PENDAHULUAN UPLOAD.pdf - Published Version Download (373kB) |
![]() |
Text (PENUTUP)
BAB AKHIR UPLOAD.pdf - Published Version Download (349kB) |
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKKA)
DAFTAR PUSTAKA UPLOAD.pdf - Published Version Download (372kB) |
![]() |
Text (SKRIPSI FULLTEXT)
FULLTEXT SKRIPSI.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (9MB) | Request a copy |
Abstract
Gizi lebih pada remaja menjadi masalah kesehatan yang semakin meningkat, baik di negara maju maupun berkembang. Banyak remaja mengalami gizi lebih akibat pola makan yang tidak sehat, aktivitas fisik yang rendah, serta tekanan psikologis seperti stres akademik. Kondisi ini dapat berdampak negatif pada kesehatan jangka pendek maupun jangka panjang. Konsumsi junk food, aktivitas fisik, dan stres akademik merupakan faktor yang berpotensi memengaruhi terjadinya gizi lebih pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi junk food, aktivitas fisik, dan stres akademik dengan kejadian gizi lebih pada remaja di SMA Negeri 9 Kota Padang. Metode Penelitian ini menggunakan desain case control study, sampel pada penelitian ini adalah 108 remaja di SMAN 9 Kota Padang kelas XI dan XII, yang berusia 16-17 tahun yang diambil dengan tenik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan pengukuran status gizi secara langsung dan pengisian kuisioner. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-square. Hasil Hasil penelitian menunjukkan 53,2% responden memiliki frekuensi konsumsi junk food tinggi, 52,3% memiliki aktivitas fisik rendah, dan 50,5% mengalami stres akademik tinggi. Analisis chi-square menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara konsumsi junk food (p-value = 0,991) maupun aktivitas fisik (p-value = 0,613; OR = 0,680; 95% CI: 0,250–1,850) dengan kejadian gizi lebih pada remaja. Responden dengan aktivitas fisik rendah yang mengalami gizi lebih sebesar 85,2%, sedangkan pada aktivitas fisik tinggi sebesar 14,8%. Sementara itu, stres akademik memiliki hubungan signifikan dengan kejadian gizi lebih (p-value < 0,05). Kesimpulan Konsumsi junk food dan aktivitas fisik tidak berhubungan signifikan dengan kejadian gizi lebih, sedangkan stres akademik tinggi merupakan faktor yang berhubungan signifikan dengan kejadian gizi lebih pada remaja. Daftar Pustaka : 87 (2009–2024) Kata Kunci : Junk food, aktivitas fisik, stres akademik, gizi lebih, remaja
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Ice Yolanda Puri, S.Si.T., M.Kes., Ph.D;Nadia Chalida Nur, S.K.M., M.P.H |
Uncontrolled Keywords: | Junk food; aktivitas fisik; stres akademik; gizi lebih; remaja |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kesehatan Masyarakat > S1 Gizi |
Depositing User: | S1 Gizi Gizi |
Date Deposited: | 15 Oct 2025 11:10 |
Last Modified: | 15 Oct 2025 11:10 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/512564 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |