Persepsi Penyedia Layanan (Disducapil 50 Kota) Terhadap Kesenjangan Digital Pada Aplikasi Layanan Smartdukcapil

Anwar, Lesthi Febria (2025) Persepsi Penyedia Layanan (Disducapil 50 Kota) Terhadap Kesenjangan Digital Pada Aplikasi Layanan Smartdukcapil. S1 thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (ABSTRAK)
cover new.pdf - Published Version

Download (308kB)
[img] Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB I NEW.pdf - Published Version

Download (772kB)
[img] Text (BAB VI PENUTUP)
BAB VI new.pdf - Published Version

Download (172kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar Pustaka new.pdf - Published Version

Download (398kB)
[img] Text (SKRIPSI FULL TEXT)
SKRIPSI LESTHI FEBRIA ANWAR FINAL (2).pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan bagaimana pandangan aparatur penyelenggara layanan terhadap kesenjangan digital yang muncul dalam penerapan aplikasi SmartDukcapil di Kabupaten Lima Puluh Kota. Aplikasi tersebut, yang diluncurkan pada tahun 2020, merupakan bagian dari inovasi pelayanan administrasi kependudukan berbasis digital. Namun, implementasinya masih dihadapkan pada persoalan keterbatasan akses jaringan serta rendahnya keterampilan digital masyarakat. Studi ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan analisis dokumentasi. Proses analisis berlandaskan pada kerangka Technology Acceptance Model (TAM) dari Davis (1989), yang mencakup tiga dimensi: Perceived Usefulness (PU), Perceived Ease of Use (PEOU), dan Attitude Toward Using (ATU). Temuan penelitian menunjukkan bahwa pada dimensi PU, aplikasi dipersepsikan bermanfaat oleh pegawai karena mempercepat layanan dan meningkatkan efisiensi kerja, walaupun hambatan jaringan dan keterbatasan literasi digital menyebabkan manfaat tersebut belum dirasakan secara merata. Pada aspek PEOU, pegawai relatif mudah menggunakan aplikasi, tetapi masyarakat masih sering menghadapi kendala teknis sehingga diperlukan sosialisasi serta dukungan operator nagari. Dari sisi ATU, pegawai menilai aplikasi secara positif karena mendukung pelaksanaan tugas, meskipun sebagian operator menganggapnya menambah beban akibat rendahnya kemampuan digital warga. Secara umum, SmartDukcapil membawa dampak positif terhadap modernisasi pelayanan administrasi kependudukan. Namun, tingkat penerimaan aplikasi masih dipengaruhi oleh kesenjangan digital, sehingga pemerataan infrastruktur teknologi, peningkatan kapasitas literasi digital, dan optimalisasi peran operator nagari menjadi faktor penentu keberhasilan implementasi ke depan. Penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan bagaimana pandangan aparatur penyelenggara layanan terhadap kesenjangan digital yang muncul dalam penerapan aplikasi SmartDukcapil di Kabupaten Lima Puluh Kota. Aplikasi tersebut, yang diluncurkan pada tahun 2020, merupakan bagian dari inovasi pelayanan administrasi kependudukan berbasis digital. Namun, implementasinya masih dihadapkan pada persoalan keterbatasan akses jaringan serta rendahnya keterampilan digital masyarakat. Studi ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan analisis dokumentasi. Proses analisis berlandaskan pada kerangka Technology Acceptance Model (TAM) dari Davis (1989), yang mencakup tiga dimensi: Perceived Usefulness (PU), Perceived Ease of Use (PEOU), dan Attitude Toward Using (ATU). Temuan penelitian menunjukkan bahwa pada dimensi PU, aplikasi dipersepsikan bermanfaat oleh pegawai karena mempercepat layanan dan meningkatkan efisiensi kerja, walaupun hambatan jaringan dan keterbatasan literasi digital menyebabkan manfaat tersebut belum dirasakan secara merata. Pada aspek PEOU, pegawai relatif mudah menggunakan aplikasi, tetapi masyarakat masih sering menghadapi kendala teknis sehingga diperlukan sosialisasi serta dukungan operator nagari. Dari sisi ATU, pegawai menilai aplikasi secara positif karena mendukung pelaksanaan tugas, meskipun sebagian operator menganggapnya menambah beban akibat rendahnya kemampuan digital warga. Secara umum, SmartDukcapil membawa dampak positif terhadap modernisasi pelayanan administrasi kependudukan. Namun, tingkat penerimaan aplikasi masih dipengaruhi oleh kesenjangan digital, sehingga pemerataan infrastruktur teknologi, peningkatan kapasitas literasi digital, dan optimalisasi peran operator nagari menjadi faktor penentu keberhasilan implementasi ke depan.

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Muhammad Ichsan Kabullah, S.IP, M.PA; Dr. Hendri Koeswara, S.IP, M.Soc.Sc
Uncontrolled Keywords: persepsi, kesenjangan digital, SmartDukcapil, TAM
Subjects: J Political Science > JK Political institutions (United States)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Administrasi Publik
Depositing User: S1 Administrasi Public
Date Deposited: 04 Sep 2025 08:54
Last Modified: 04 Sep 2025 08:54
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/511272

Actions (login required)

View Item View Item