Analisis Gaya Kepemimpinan Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Marapalam Kota Padang

Oktafiani, Weni (2025) Analisis Gaya Kepemimpinan Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Marapalam Kota Padang. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (272kB)
	Text (Bab I Pendahuluan) BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (280kB)
	Text (Bab V Penutup) BAB V PENUTUP.pdf - Published Version Download (189kB)
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (234kB)
	Text (Skripsi Full Text) SKRIPSI FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only until 12 August 2026. Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan yang diterapkan, termasuk pada lembaga penyuluhan pertanian seperti Balai Penyuluhan Pertanian (BPP). Kota Padang memiliki tiga BPP, dan BPP Marapalam merupakan yang memiliki wilayah kerja terbanyak dibandingkan dua BPP lainnya. Satu orang penyuluh di BPP Marapalam membina 1 hingga 8 kelurahan dengan jumlah kelompok tani per kelurahan mencapai 6 hingga 41 kelompok tani. Jumlah tersebut melebihi ketentuan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 82 Tahun 2013 yang menetapkan bahwa satu penyuluh hanya membina 8–16 kelompok tani. Beban kerja yang tinggi ini menjadi tantangan tersendiri bagi Koordinator BPP sebagai pemimpin dalam mengelola kinerja penyuluh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gaya kepemimpinan Koordinator BPP Marapalam Kota Padang berdasarkan teori Path-Goal yang mencakup gaya direktif, suportif, partisipatif, dan berorientasi prestasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan populasi sebanyak 13 orang penyuluh pertanian yang menjadi responden. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang paling dominan adalah gaya suportif dan partisipatif. Kedua gaya ini dinilai sesuai dengan kebutuhan BPP Marapalam yang memerlukan dukungan dan keterlibatan aktif dari para penyuluh. Sementara itu, gaya kepemimpinan direktif dan berorientasi prestasi berada pada kategori sedang. Hal ini bukan berarti sebuah kelemahan namun menunjukan bahwa kondisi BPP saat ini tidak terlalu memerlukan kedua jenis gaya tersebut yang terlihat dari nilai kinerja penyuluh dan Koordinator BPP Marapalam yang termasuk pada kategori baik dan sangat baik. Namun, jika suatu saat terjadi perubahan internal seperti adanya pergantian atau penambahan tenaga penyuluh pertanian baru di BPP tersebut maka disarankan koordinator perlu meningkatkan gaya kepemimpinan direktif. Sementara untuk gaya kepemimpinan berorientasi prestasi sebaiknya ditingkatkan apabila kewenangan pemberian penghargaan berada di tangan koordinator.

Actions (login required)

View Item