MODEL SISTEM SKOR SEBAGAI PREDIKTOR TERJADINYA SYOK PADA DEMAM BERDARAH DENGUE BERDASARKAN GEJALA KLINIS, LABORATORIUM DAN MOLEKULER

Rinang, Mariko (2019) MODEL SISTEM SKOR SEBAGAI PREDIKTOR TERJADINYA SYOK PADA DEMAM BERDARAH DENGUE BERDASARKAN GEJALA KLINIS, LABORATORIUM DAN MOLEKULER. Doctoral thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (cover dan abstrak)
DISERTASI cover + abstrak watermark dr rinang-converted.pdf - Published Version

Download (68kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 1 (Pendahuluan))
BAB 1 water mark pak rinang-converted.pdf - Published Version

Download (162kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 7 (Penutup))
BAB 7 watermark dr rinang-converted.pdf - Published Version

Download (87kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA watermark dr rinang-converted.pdf - Published Version

Download (155kB) | Preview
[img] Text (Disertasi full text)
Selesai Edit disertasi dr rinang watermark dr rinang.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Demam berdarah dengue menjadi permasalahan kesehatan di Indonesia, dimana angka kejadian dan kematian akibat infeksi dengue semakin meningkat dari tahun ke tahun. Demam berdarah dengue dapat menyebabkan kematian pada anak yang disebabkan syok hipovolemik akibat kebocoran plasma dari ruang intravaskular ke ruang ekstravaskular akibat disfungsi endotel. Prediksi dan pengenalan dini terjadinya syok sangat penting di dalam tata laksana kasus DBD. Penelitian ini bertujuan mengetahui sistem skor yang dapat digunakan untuk memprediksi terjadinya syok pada DBD berdasarkan gejala klinis, laboratorium dan bidang molekuler. Penelitian cross-sectional comparative observational yang dilakukan pada anak dengan infeksi virus dengue (DBD dan DSS) yang di rawat di RSUP Dr M Djamil Padang dan 4 rumah sakit di sekitarnya. Jumlah subjek penelitian yang termasuk dalam kriteria inklusi adalah 110 anak. Pada penelitian ini dilakukan pemeriksaan terhadap gejala klinis, parameter laboratorium (trombosit, hematokrit, SGOT dan SGPT), dan pemeriksaan molekuler (Ang-2 dan sVE-Cadherin). Indikator molekuler diperiksa dengan metode Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Data penelitian dikumpulkan pada periode Juli 2016-Juni 2018. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan sistem komputer. Variabel yang akan dimasukkan ke dalam analisis statistik multivariat adalah data statistik yang mempunya nilai p <0,25, lalu variabel tersebut langsung masuk ke tahap uji Hosmer-Lameshow untuk mengkalkulasi skor. Pada penelitian ini ditemukan adanya perbedaan antara gejala klinis (perdarahan mukosa, nyeri perut, muntah yang menetap dan hepatomegali), kadar hematokrit dan penurunan kadar trombosit antara DBD dengan syok dan DBD tanpa syok. Ditemukan juga perbedaan rerata kadar Ang-2 antara penderita DBD dengan syok dibandingkan dengan tanpa syok (p<0,05). Namun tidak terdapat perbedaan rerata kadar sVE-Cadherin antara penderita DBD dengan syok dibandingkan dengan tanpa syok. Rerata kadar Ang-2 pada penderita DBD dengan syok 739,66±55,21 pg/ml sedangkan pada DBD 497,90±220,68 pg/ml. Kesimpulan penelitian ini perhitungan sistem skor memiliki akurasi yang sangat baik dalam memprediksi terjadinya syok pada penderita DBD. Akurasi sistem skor dalam memprediksi terjadinya syok pada penderita DBD adalah 96,4%.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Primary Supervisor: Prof. Dr. dr. Eryati Darwin, PA (K)
Uncontrolled Keywords: Demam berdarah dengue, anak, ang-2, sVE-Cadherin, skor prediksi
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RJ Pediatrics > RJ101 Child Health. Child health services
Divisions: Pascasarjana (Disertasi)
Depositing User: s3 Biomedik kedokteran
Date Deposited: 16 Oct 2019 15:35
Last Modified: 16 Oct 2019 15:35
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/50044

Actions (login required)

View Item View Item