Ihsiani, Nadhifa (2019) Hubungan antara Derajat Merokok dengan Fungsi Kognitif Penderita Skizofrenia. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
COVER ABSTRAK - final.pdf - Published Version Download (109kB) | Preview |
|
|
Text (Pendahuluan)
BAB 1 - final.pdf - Published Version Download (105kB) | Preview |
|
|
Text (Penutup)
BAB 7 - final.pdf - Published Version Download (62kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA - final.pdf - Published Version Download (155kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Fulltext)
SKRIPSI FULL TEXT - IHSIANI NADHIFA - 1510311031.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (7MB) |
Abstract
Gangguan kognitif merupakan salah satu manifestasi klinis yang terdapat pada pasien skizofrenia dan menyebabkan terjadinya penurunan produktivitas manusia dalam jangka waktu panjang. Gangguan ini dapat terjadi karena pada patogenesis skizofrenia terjadi gangguan fungsi dopamin pada bagian mesokorteks otak. Penatalaksanaan pada pasien skizofrenia adalah dengan pemberian obat antipsikotik yang bersifat antagonis dopamin sehingga menyebabkan gangguan kognitif mengalami perburukan. Rokok mengandung nikotin yang bersifat agonis dopamin sehingga diharapkan dapat menyebabkan terjadinya perbaikan fungsi kognitif penderita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara derajat merokok dengan fungsi kognitif penderita skizofrenia. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah penderita skizofrenia dengan kebiasaan merokok di RSJ Prof HB Saanin Kota Padang dan RSUD Kota Pariaman dengan teknik simple random sampling. Kuesioner Montreal Cognitive Assessment Test Versi Indonesia digunakan untuk mendeteksi gangguan kognitif dan kuisioner Indeks Brinkmann digunakan untuk menentukan derajat merokok. Data dianalisis mengunakan uji analisis chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh responden berjenis kelamin pria dengan median usia 33 tahun dan median lama pengobatan adalah 8 tahun. Responden terbanyak memiliki tingkat pendidikan menengah keatas, berstatuskan bekerja dan tidak kawin. Responden dikategorikan berdasarkan derajat merokok dengan kategori perokok ringan (39.8%), sedang (41.5%) dan berat (18.6%). Fungsi kognitif dikategorikan menjadi normal (15.3%) dan tidak normal (84.7%). Hasil analisis menunjukkan tidak terdapat hubungan antara derajat merokok dengan fungsi kognitif penderita skizofrenia (p=0.296). Penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara derajat merokok dengan fungsi kognitif penderita skizofrenia.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | dr. Taufik Ashal, SpKJ |
Uncontrolled Keywords: | skizofrenia, derajat merokok, fungsi kognitif |
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine > RC0321 Neuroscience. Biological psychiatry. Neuropsychiatry |
Depositing User: | S1 Pendidikan Kedokteran |
Date Deposited: | 11 Oct 2019 16:17 |
Last Modified: | 13 May 2022 02:15 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/49854 |
Actions (login required)
View Item |