Analisis Komunikasi Hyperpersonal Menjalin Hubungan Virtual pada Mahasiswa di Kota Padang (Studi Kasus pada bot Leo di Telegram)

Fijuri, Tasya Hilmaiza (2025) Analisis Komunikasi Hyperpersonal Menjalin Hubungan Virtual pada Mahasiswa di Kota Padang (Studi Kasus pada bot Leo di Telegram). S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover & Abstrak.pdf - Published Version Download (319kB)
	Text (BAB 1 PENDAHULUAN) BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (457kB)
	Text (BAB 5 PENUTUP) BAB 5 PENUTUP.pdf - Published Version Download (194kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (429kB)
	Text (SKRIPSI FULLTEXT) SKRIPSI FULL.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Perkembangan media sosial dan aplikasi kencan daring telah mengubah cara individu membentuk relasi, termasuk dalam ranah hubungan romantis tanpa pertemuan fisik. Penelitian ini bertujuan mengkaji bentuk komunikasi hyperpersonal dalam menjalin hubungan virtual di kalangan mahasiswa Kota Padang melalui penggunaan bot Leo di aplikasi Telegram, serta mengeksplorasi motivasi yang mendorong individu memanfaatkan platform ini, dibalik adanya resiko negatif. Bot Leo sebagai bagian dari media baru berbasis algoritma memberikan ruang interaksi yang memfasilitasi pembentukan keintiman dalam komunikasi yang dimediasi komputer (CMC). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, melibatkan enam informan mahasiswa yang aktif menggunakan bot Leo dan memiliki pengalaman menjalin hubungan virtual. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi digital. Teori Komunikasi Hyperpersonal oleh Joseph B. Walther digunakan sebagai kerangka analisis utama dengan fokus yang pada empat karakteristik komunikasi: pengirim, penerima, saluran, dan umpan balik. Teori Pemrosesan Informasi Sosial turut digunakan untuk memahami proses pembentukan kesan dan kedekatan dalam interaksi virtual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi utama pengguna mencakup keinginan untuk menemukan pasangan, kebutuhan emosional, rasa penasaran terhadap tren, eksplorasi identitas diri, dan sebagai pengisi waktu luang. Komunikasi hyperpersonal terbentuk melalui pengelolaan citra diri secara selektif, intensitas interaksi yang tinggi, serta penerimaan pesan yang positif, sehingga menciptakan keintiman emosional dalam hubungan. Namun demikian, hubungan virtual juga menghadapi tantangan berupa miskomunikasi dan permasalahan kepercayaan yang dapat menghambat keberlanjutan relasi.

Actions (login required)

View Item