PERBEDAAN KADAR UROMODULIN DAN CYSTATIN C SERUM PADA PENYAKIT GINJAL KRONIK STADIUM 1-3 DAN 4-5

Fisca, Syofi Arrasyi (2025) PERBEDAAN KADAR UROMODULIN DAN CYSTATIN C SERUM PADA PENYAKIT GINJAL KRONIK STADIUM 1-3 DAN 4-5. Spesialis thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (cover dan abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version

Download (270kB)
[img] Text (bab 1)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (171kB)
[img] Text (bab 7)
BAB 7.pdf - Published Version

Download (35kB)
[img] Text (daftar pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (313kB)
[img] Text (tesis full)
TESIS IKA 23 APRIL 2025 (1).pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Pendahuluan: Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah gangguan ginjal yang ditandai dengan abnormalitas struktur dan atau fungsi ginjal selama lebih dari tiga bulan. Penyakit ginjal kronik merupakan penyakit yang memiliki prevalensi tinggi dan menjadi beban bagi pelayanan kesehatan. Uromodulin secara molekular adalah glikoprotein terkait glikosil fosfatidilinositol (GPI) yang disintesis dan ekskresi oleh sel epitel lengkung henle asenden. Penurunan ekskresi uromodulin disebabkan oleh penurunan nefron fungsional pada kondisi kerusakan ginjal. Cystatin C pertama kali digunakan pada tahun 1961 dan diberi nama resmi pada tahun 1984. Cystatin C adalah protein dasar non-glikosilasi yang dikodekan oleh gen CST3 yang ditemukan hampir disemua sel tubuh yang memiliki inti. Cystatin C dihasilkan secara konstan, difiltrasi secara bebas, diserap kembali dan dikatabolisme di tubulus proksimal. Metode: Penelitian ini merupakan suatu penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectionol yang dilaksanakan di Poli rawat jalan dan rawat inap RSUP Dr. M. Djamil Padang. Subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 46 sampel. Dilakukan pemeriksaan kadar uromodulin dan cystatin C serum menggunakan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Data dianalisis menggunakan uji beda untuk membedakan kadar uromodulin dan cystatin c serum pada penyakit ginjal kronik stadium1-23 dan 4-5 Hasil: Rerata kadar uromodulin PGK stadium 1-3 sebesar 68,99 ng/ml dan pasien PGK stadium 4-5 sebesar 47,09 ng/ml dan kadar Cystatin C pada pasien PGK stadium 1-3 sebesar 0,49 mg/dl dan pasien PGK stadium 4-5 sebesar 1,04 mg/dl. Uji t tidak berpasangan menunjukan perbedaan kadar uromodulin dan cystatin c yang bermakna secara statistik dengan nilai (p < 0,001) Kesimpulan: Terdapat Perbedaan Kadar Uromodulin dan Cystatin C serum yang bermakna pada pasien penyakit ginjal kronik stadium 1-3 dan 4-5

Item Type: Thesis (Spesialis)
Supervisors: . dr. Drajaond Priyo, Sp.PD-KGH, FINASIM
Uncontrolled Keywords: Penyakit Ginjal Kronik , Uromodulin dan Cystatin C
Subjects: R Medicine > RC Internal medicine
Divisions: Fakultas Kedokteran > Sp-1 Penyakit Dalam
Depositing User: s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis
Date Deposited: 20 May 2025 04:22
Last Modified: 20 May 2025 04:22
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/495167

Actions (login required)

View Item View Item