PERBEDAAN KADAR TRANSTHYRETIN PLASMA ANTARA SARKOPENIA DAN NON SARKOPENIA PADA LANJUT USIA

R., Ifan Arief Fahrurozi (2025) PERBEDAAN KADAR TRANSTHYRETIN PLASMA ANTARA SARKOPENIA DAN NON SARKOPENIA PADA LANJUT USIA. Spesialis thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (cover dan abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version

Download (242kB)
[img] Text (bab 1)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (343kB)
[img] Text (bab 7)
BAB 7.pdf - Published Version

Download (35kB)
[img] Text (daftar pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (403kB)
[img] Text (tesis full)
Tesis Sp1 IPD dr. R. Ifan Arief Fahrurozi.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Pendahuluan: Sarkopenia merupakan salah satu sindroma geriatri akibat penurunan massa otot disertai kekuatan otot dan/atau performa fisik yang bersifat progresif dan generalisata pada lanjut usia (lansia). Proses penuaan, inflamagging, dan asupan protein memiliki peran signifikan terhadap kejadian sarkopenia. Transthyretin merupakan regulator positif massa otot. Transthyretin telah digunakan secara luas sebagai biomarker malnutrisi protein dan penurunan lean body mass yang menjadi komponen penyusun otot rangka. Kadar transthyretin yang rendah akan meningkatkan risiko sarkopenia pada lansia sehingga diperlukan deteksi dini risiko sarkopenia melalui pemeriksaan transthyretin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar transthyretin plasma antara sarkopenia dan non sarkopenia pada lanjut usia. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional terhadap 46 subyek pasien geriatri berusia 60 – 79 tahun yang melakukan kunjungan ke poliklinik geriatri dan penyakit dalam RSUP dr. M. Djamil Padang serta poliklinik lansia Puskesmas Andalas. Subyek dikelompokkan menjadi sarkopenia dan non sarkopenia, kemudian dilakukan pemeriksaan transthyretin plasma dengan metode enzyme-linked immunosorbent assay. Perbedaan kadar transthyretin plasma antara kedua kelompok dianalisis menggunakan uji t tidak berpasangan melalui SPSS versi 29. Hasil: Rerata kadar transthyretin plasma lansia dengan sarkopenia yaitu 10,87 (3,26) mg/dL. Rerata kadar transthyretin plasma lansia non sarkopenia yaitu 20,33 (2,48) mg/dL. Kadar transthyretin plasma lansia dengan sarkopenia lebih rendah dibandingkan lansia non sarkopenia. Uji t tidak berpasangan menunjukkan perbedaan kadar transthyretin plasma yang bermakna secara statistik antara sarkopenia dan non sarkopenia pada lanjut usia (p < 0,001). Kesimpulan: Terdapat perbedaan kadar transthyretin plasma yang bermakna antara sarkopenia dan non sarkopenia pada lanjut usia.

Item Type: Thesis (Spesialis)
Supervisors: dr. Rose Dinda Martini, SpPD-KGer, M.Kes, FINASIM
Uncontrolled Keywords: Lanjut usia, Sarkopenia, Transthyretin, TTR
Subjects: R Medicine > RC Internal medicine
Divisions: Fakultas Kedokteran > Sp-1 Penyakit Dalam
Depositing User: s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis
Date Deposited: 26 Feb 2025 09:31
Last Modified: 26 Feb 2025 09:31
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/489085

Actions (login required)

View Item View Item