HUBUNGAN KADAR BRANCHED CHAIN AMINO ACID SERUM DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA

WILLYA, EKA PUTRI (2025) HUBUNGAN KADAR BRANCHED CHAIN AMINO ACID SERUM DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA. Spesialis thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (cover dan abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version

Download (709kB)
[img] Text (bab 1)
BAB 1 (1).pdf - Published Version

Download (524kB)
[img] Text (bab 7)
BAB 7.pdf - Published Version

Download (427kB)
[img] Text (daftar pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (599kB)
[img] Text (full tesis)
Tesis Willya.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Pendahuluan : Kognitif adalah tindakan atau proses mental untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman melalui pikiran, pengalaman, dan indra. Proses penuaan mengakibatkan fungsi kognitif akan semakin menurun seiring bertambahnya usia. Malnutrisi termasuk salah satu faktor yang bisa mempengaruhi fungsi kognitif pada lanjut usia termasuk protein. Branched Chain Amino Acid (BCAA) merupakan asam amino esensial yang hanya bisa didapatkan dari makanan. BCAA merupakan donor utama nitrogen untuk sintesis glutamat yang berperan dalam fungsi kognitif yaitu pembentukan memori. Salah satu BCAA yaitu leusin merupakan aktivator poten dari mammalian target of rapamycin (mTOR) yang berperan dalam plastisitas dan transformasi sinaptik pada pembentukan memori. Penurunan kadar BCAA serum dapat mempengaruhi fungsi kognitif pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar BCAA serum dengan fungsi kognitif pada lansia. Metode: Penelitian penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional, variabel dependen yaitu kadar BCAA serum dan variabel independen yaitu skor MoCAIna diperiksa secara bersamaan. Sebanyak 25 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dilakukan pemeriksaan BCAA serum menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC) dan MoCA-Ina. Selanjutnya dilakukan analisis statistik uji korelasi Spearman. Hasil : Dari 25 sampel, 64% sampel adalah perempuan. Didapatkan kadar BCAA serum dengan rerata 0,40mM(0,15), rerata kadar leusin 0,09(0,06), rerata kadar Isoleusin 0,05(0,02) dan rerata kadar valin 0,26(0,10) serta rerata skor MoCA-Ina 21,20(4,97). Analisis dengan korelasi Spearman antara BCAA, leusin, isoleusin dan valin dengan skor MoCA-Ina. Didapatkan hasil tidak ada korelasi antara BCAA, leusin, isoleusin, dan valin dengan skor MoCA-Ina Kesimpulan : Tidak terdapat korelasi antara BCAA, leusin, isoleusin, dan valin dengan skor MoCA-Ina

Item Type: Thesis (Spesialis)
Supervisors: Prof. dr. Nur Indrawaty Lipoeto MSc, Phd, SpGK
Uncontrolled Keywords: Lanjut Usia, BCAA, leusin, isoleusin, valin, MoCA-Ina, gangguan kognitif
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: Fakultas Kedokteran > S2 Ilmu Biomedis
Depositing User: s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis
Date Deposited: 19 Feb 2025 10:39
Last Modified: 19 Feb 2025 10:39
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/488674

Actions (login required)

View Item View Item