Analisis Tataniaga Komoditi Gambir Asal Kenagarian Barung-Barung Belantai Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan

Nurdi, syukrah Alhamda (2024) Analisis Tataniaga Komoditi Gambir Asal Kenagarian Barung-Barung Belantai Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (COVER DAN ABSTRAK) COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (73kB)
	Text (BAB 1) BAB 1.pdf - Published Version Download (102kB)
	Text (BAB 5) BAB 5.pdf - Published Version Download (92kB)
	Text (daftar pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (40kB)
	Text (SKRIPSI FULL TEXT) Skripsi Full Text Syukrah.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only until 24 January 2026. Download (2MB) | Request a copy

Abstract

vi ANALISIS TATANIAGA KOMODITI GAMBIR ASAL KENAGARIAN BARUNG-BARUNG BELANTAI KECAMATAN KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan saluran tataniaga, margin tataniaga, bagian yang diterima petani, keuntungan dan efisiensi tataniaga yang diterima petani gambir di Kenagarian Barung-Barung Belantai Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif dimana pengumpulan datanya menggunakan metode survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua saluran pemasaran, yaitu saluran I (petani-pedagang besar-eksportir), saluran II (petani- pedagang pengumpul-pedagang besar-eksportir). Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh petani, pedagang pengumpul dan pedagang besar terdiri dari fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas. Margin tataniaga yang paling kecil terdapat pada saluran II yaitu sebesar Rp.58.737,00/kg sedangkan untuk margin pemasaran yang paling besar terdapat pada saluran I yaitu sebesar Rp.59.273,00/kg. Farmer's share yang paling besar terdapat pada saluran II yaitu 22,29% dan yang terkecil kecil terdapat pada saluran I yaitu 22,06%. Saluran pemasaran yang efisien berdasarkan efisiensi biaya pemasaran gambir adalah saluran I yaitu sebesar 1,30%. Hal ini dikarenakan saluran I memiliki nilai persentase efisiensi pemasaran yang kecil yaitu 1,30% dibandingkan dengan saluran II yaitu 2,11%. Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan bahwa (1) petani sebaiknya memasarkan gambir seperti pola saluran I, (2) pemerintah diharapkan dapat melakukan sosialisasi mengenai harga pasar gambir agar petani mengetahui harga yang berlaku dan tidak merasa dibohongi oleh lembaga.

Actions (login required)

View Item