Pengaruh Penggunaan Digital Storytelling terhadap Tingkat Literasi Media Khalayak Kanal Youtube Kok Bisa?

Nabilah, Ranti (2025) Pengaruh Penggunaan Digital Storytelling terhadap Tingkat Literasi Media Khalayak Kanal Youtube Kok Bisa? S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (579kB)
[img] Text (BAB 1 PENDAHULUAN)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version

Download (206kB)
[img] Text (BAB 5 (KESIMPULAN DAN SARAN))
BAB AKHIR (PENUTUP DAN SARAN).pdf - Published Version

Download (256kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (202kB)
[img] Text (FULL SKRIPSI)
FULL SKRIPSI RANTI NABILAH_2010861019.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Digital storytelling merupakan salah satu metode komunikasi dengan menggunakan teknik bercerita atau narasi dalam menyampaikan sebuah informasi. Salah satu kanal Youtube yang menggunakan metode storytelling dalam menyampaikan isi kontennya adalah “Kok Bisa?”. Sebagai kanal edukasi terbesar di Indonesia, “Kok Bisa?” memanfaatkan teknik digital storytelling dan mengangkat informasi-informasi yang dekat dengan individu dalam rangka meningkatkan literasi media melalui konten yang edukatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian gabungan (mix method) kuantitatif-kualitatif dengan bentuk eksplanatoris sekuensial. Penelitian ini menggunakan metode survei pada penonton konten “Kok Bisa?” sebanyak 100 responden dan wawancara dengan beberapa kriteria informan sebanyak 5 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian kuantitatif dan kualitatif adalah purposive sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa setiap indikator pada digital storytelling memiliki penilaian cukup tinggi dalam penggunaannya digital storytelling pada “Kok Bisa?”. Indikator yang memiliki skor penggunaan digital storytelling tertinggi adalah indikator dramatic question dan durasi konten sebesar 343. Penonton menilai bahwa dramatic question menjadi ciri khas dari “Kok Bisa?”. Pertanyaan yang menggungah mampu meningkatkan atensi penonton secara psikologis untuk menonton dan tertarik pada konten Kok Bisa? lainnya. Sedangkan durasi konten antara 3-10 menit dinilai sangat ideal pada konten edukasi. Waktu ini dinilai oleh penonton tidak menjadikan konten edukasi membosankan karena dikemas dengan singkat namun tetap edukatif. Lalu musik pengiring memiliki skor terendah pada penilaian digital storytelling sebesar 318. Penonton menilai permainan emosi pada musik pengiring masih minim sehingga dinilai kurang mampu menarik emosi penonton secara mendalam. Didapatkan hasil pada literasi media penonton bahwa dengan kemudahan informasi pada Kok Bisa? mampu meningkatkan kemampuan pemahaman informasi pada penonton. Maka dari itu didapatkan hasil tingkat literasi media penonton Kok Bisa? sebesar 85,25% dengan kategori sangat tinggi. Selanjutnya didapatkan hasil regresi linear sederhana bahwa digital storytelling memberikan pengaruh sebesar 70% dalam meningkatkan literasi media penonton “Kok Bisa?”. Sedangkan 30% persennya dipengaruhi oleh faktor lain seperti rasa ingin tahu, kontol diri, dan lingkungan keluarga.

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Vitania Yulia, M.A Novi Elian, S.P., M.Si
Uncontrolled Keywords: Digital Storytelling, “Kok Bisa?” Literasi Media, Teori Potter
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
L Education > LB Theory and practice of education
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Ilmu Komunikasi
Depositing User: s1 ilmu komunikasi
Date Deposited: 22 Jan 2025 07:30
Last Modified: 22 Jan 2025 07:30
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/486802

Actions (login required)

View Item View Item