Analisis Gaya Kepemimpinan Erman Safar Sebagai Walikota Milineal Bukittinggi Periode 2021-2024

Yola, Febrianti (2024) Analisis Gaya Kepemimpinan Erman Safar Sebagai Walikota Milineal Bukittinggi Periode 2021-2024. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (304kB)
	Text (BAB I Pendahuluan) BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (287kB)
	Text (BAB Akhir) BAB AKHIR (Penutup dan Kesimpulan).pdf - Published Version Download (220kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (229kB)
	Text (Skripsi Full Text) Skripsi _Yola Febrianti_20108833015.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini membahas tentang gaya kepemimpinan Erman Safar sebagai Walikota milineal di Kota Bukittinggi Periode 2021-2024. Gaya kepemimpinan ini menarik Karena Erman Safar merupakan Walikota termuda di Kota Bukittinggi dan melihat gaya kepemimpinan Erman Safar dalam memimpin Kota Bukittinggi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana gaya kepemimpinan Walikota milineal Erman Safar di Kota Bukittinggi Periode Tahun 2021-2024?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif metode studi kasus, teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik pemilihan informan menggunakan purposive sampling. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah dengan triangulasi pakar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Erman Safar sebagai Walikota Kota Bukittinggi menggunakan dua gaya kepemimpinan yaitu kepemimpinan otaraksi bijak (benovelet authoritative) dan gaya kepemimpinan konsutatif (consulatative leadership). Kepemimpinan otokratis bijak (benovelet authoritative) dibuktikan dari kepemimpinan Erman Safar terhadap bawahannya, dimana Erman Safar memberikan kepercayaan tidak tetap kepada bawahannya dalam melaksanakan tugas. Kepemimpinan konsutatif (consulatative leadership) dibuktikan dengan; Pertama Pola komunikasi yang dilakukan oleh Erman Safar terhadap bawahannya pola komunikasi dua arah, dengan masyarakat juga baik terutama dengan anak muda, namun terdapat kendala antara Erman Safar dengan yang lebih tua dalam berkomunikasi. Kedua Pengambilan keputusan Erman Safar melakukan diskusi dan bermusyawarah serta hanya melibatkan beberapa stekholder terkait dan dalam pengambilan keputusannya sedikit tergesa-gesa. Ketiga dalam meningkatkan kinerja bawahan Erman Safar memotivasi bawahannya dengan memberikan (reward) baik itu dalam bentuk lisan maupun fisik untuk meningkatkan semangat staff bawahannya. Selain itu Erman Safar juga akan memberikan punishment kepada bawahannya yang melanggar aturan yang telah ditetapkan

Actions (login required)

View Item