Motif Anak Putus Sekolah (Studi Fenomenologi Anak Putus Sekolah di Kelurahan Koto Lua Kecamatan Pauh Kota Padang)

Iska, Nailurrahmi (2024) Motif Anak Putus Sekolah (Studi Fenomenologi Anak Putus Sekolah di Kelurahan Koto Lua Kecamatan Pauh Kota Padang). S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover and Abstract) COVER AND ABSTRACT.pdf - Published Version Download (78kB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf - Published Version Download (590kB)
	Text (SKRIPSI FULL) SKRIPSI FULL Watermark docx.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (260kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf - Published Version Download (140kB)

Abstract

ABSTRAK Fenomena putus sekolah sering dipahami melalui sudut pandang ekonomi ataupun aksesibilitas lokasi sekolah yang jauh. Namun hal ini berbeda dengan fenomena putus sekolah yang terjadi di Kelurahan Koto Lua. Di mana dalam penelitian ini melihat bahwa putus sekolah dapat dipahami sebagai sebuah pilihan yang diambil oleh anak, yang dipengaruhi oleh berbagai pengalaman subjektif yang dialami oleh anak selama masa pendidikan. Dengan demikian tentu terdapat motive yang melatarbelakangi keputusan anak memilih untuk putus sekolah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui motif anak yang menyebabkan anak putus sekolah di Kelurahan Koto Lua. Terdapat 2 tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi because motive atau motif penyebab anak putus sekolah, dan mengidentifikasi in order to motive atau motif tujuan anak putus sekolah. Penelitian ini menggunakan teori Fenomenologi dari Alfred Schutz. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif tipe fenomenologis dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Penetapan informan penelitian menggunakan teknik purposive dengan jumlah informan sebanyak 20 informan yang terdiri dari 12 informan pelaku dan 8 informan pengamat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa motive yang mempengaruhi anak putus sekolah dapat dibagi 2, yaitu because motive atau motif penyebab (1). Pengalaman kegagalan dalam pelajaran; (2). Pengalaman disudutkan oleh guru di sekolah; (3). Pengalaman pengucilan sosial oleh teman sekolah; (4). Pengalaman terbebani karena dianggap tidak menghargai pengorbanan finansial orang tua. Sedangkan in order to motive atau motif tujuan ialah (1). Masih bisa bekerja meskipun sekolah terputus; (2). Tetap bisa mendapatkan ijazah meskipun sekolah terputus; (3). Terbebas dari berbagai tekanan. Berbagai motive tersebut yang menyebabkan anak-anak putus sekolah.

Actions (login required)

View Item