Resepsi Khalayak Perempuan Dalam Program Acara Perempuan Bicara Di Tvone (Studi Deskriptif Episode Anies, Prabowo, Atau Ganjar? Siapa Bisa Pikat Hati Perempuan Pada Mahasiswi Fisip Universitas Andalas)

Safa, Alifianisa (2024) Resepsi Khalayak Perempuan Dalam Program Acara Perempuan Bicara Di Tvone (Studi Deskriptif Episode Anies, Prabowo, Atau Ganjar? Siapa Bisa Pikat Hati Perempuan Pada Mahasiswi Fisip Universitas Andalas). S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover Abstrak.pdf - Published Version Download (677kB)
	Text (BAB 1) Bab 1.pdf - Published Version Download (465kB)
	Text (BAB 5) Bab 5.pdf - Published Version Download (323kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (563kB)
	Text (Full Text Skripsi Safa A) Full text Skripsi Safa watermark.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Program acara Perempuan Bicara episode Anies, Prabowo, Ganjar? Siapa Bisa Pikat Hati Perempuan mengupas hak dan kewajiban kelompok perempuan dalam Pemilu 2024. Pada episode, secara umum memiliki tema partisipasi kelompok perempuan sebagai pemilih yang mendominasi secara nominal di Pemilu 2024. Secara khusus, mengupas kesiapan perempuan dalam menggunakan suara pilihannya, sudut pandang pemilih muda sebagai pemilih dominan, serta kapabilitas dunia politik kepada kelompok perempuan. Tujuan dari penelitian untuk menganalisis pemaknaan dan posisi khalayak perempuan terhadap Program Perempuan Bicara. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswi FISIP Universitas Andalas dapat memahami pesan program Perempuan Bicara berdasarkan ketertarikan dan perbandingan yang dipengaruhi oleh latar belakang dan pengalaman masing-masing informan. Penelitian mengidentifikasi tiga posisi resepsi, yaitu dominan, negosiasi, dan oposisi. Tiga informan berada di posisi dominan, di mana mereka sepakat dengan pandangan narasumber tentang pentingnya keterlibatan perempuan dalam politik, terutama pada Pemilu 2024. Mereka umumnya aktif dalam organisasi dan tertarik pada isu politik, sehingga cenderung sejalan dengan pesan program sebagai bentuk dukungan terhadap peran perempuan di politik. Dua informan berada di posisi negosiasi, di mana mereka menerima pesan dengan beberapa penyesuaian sesuai perspektif pribadi. Meskipun setuju dengan pentingnya keterlibatan perempuan dalam politik, mereka merasa bahwa beberapa aspek pesan kurang mendalam dan tidak mencakup pandangan kritis terhadap isu tersebut. Sementara itu, satu informan menempati posisi oposisi, menolak pesan yang disampaikan program karena merasa janji-janji politik yang dibahas kurang relevan dengan kebutuhan perempuan.

Actions (login required)

View Item