Ananda, Farisha (2024) HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PENGGEMAR K-POP DI KOTA PADANG. S1 thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover + Abstrak)
Cover + Abstrak (belum scan ttd).pdf - Published Version Download (496kB) |
|
Text (BAB 1)
BAB I.pdf - Published Version Download (345kB) |
|
Text (Bab IV)
BAB IV.pdf - Published Version Download (49kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Dapus.pdf - Published Version Download (198kB) |
|
Text (Skripsi Full)
Skripsi full icha + turnitin.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Korean Wave atau K-Wave merupakan sebutan yang digunakan banyak orang untuk budaya Korea Selatan. K-Wave terdiri dari drama Korea, Korean Pop atau K-Pop, makanan, gaya berpakaian, makeup, variety show, dan lainnya. Koran Pop atau yang lebih dikenal dengan sebutan K-Pop merupakan salah satu bagian dari K-Wave yang mengalami perkembangan pesat di seluruh dunia termasuk Indonesia. K-Pop, yang telah menjadi salah satu budaya populer yang paling disukai, ternyata memicu perilaku konsumsi yang berlebihan pada penggemarnya, yang ditunjukkan dengan berbagai aktivitas yang melibatkan konsumsi dan pembelian barang-barang K-Pop. Perilaku konsumtif dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah status sosial ekonomi, begitupun pada perilaku konsumtif penggemar K-Pop. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seperti apa hubungan status sosial ekonomi terhadap perilaku konsumtif pada penggemar K-Pop di Kota Padang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif atau penelitian lapangan (field wresearch). Populasi dari penelitian ini yaitu penggemar K-Pop di Kota Padang, responden penelitian dipilih dengan teknik nonprobability sampling dengan jenis purposive sampling. Pada penelitian kali ini digunakan Teori Masyarakat Konsumsi oleh Jean Baudrillard, masyarakat konsumsi merujuk pada suatu bentuk masyarakat di mana konsumsi tidak hanya terbatas pada pemenuhan kebutuhan, tetapi juga melibatkan aspek-aspek seperti gaya hidup, identitas, dan status sosial. Dalam masyarakat konsumsi, nilai-nilai dan citra produk sering kali lebih penting daripada fungsinya, dan konsumsi telah menjadi pusat dari kehidupan sosial dan budaya. Hasil dari penelitian adalah dengan menggunakan uji chi-square, 1) Hasil uji chi square diperoleh P value = 0,363, berarti pada alpha 5% dengan df = 1 (daerah kritis 3,481) dapat disimpulkan, tidak ada perbedaan proposisi pembelian implusif pada responden yang pendapatan orang tuanya rendah dan tinggi. 2) Hasil uji chi square diperoleh P value = 0,723, berarti pada alpha 5% dengan df = 1 (daerah kritis 3,481) dapat disimpulkan, tidak ada perbedaan proposisi uang saku pada responden yang boros dengan tidak boros. 3) Hasil uji chi square diperoleh P value = 0,508, berarti pada alpha 5% dengan df = 2 (daerah kritis 5,591) dapat disimpulkan, tidak ada perbedaan proposisi pendidikan pada responden dengan selalu atau tidaknya dalam koleksi album. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status sosial ekonomi dengan perilaku konsumtif penggemar K-Pop di Kota Padang, dimana H0 diterima.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Dr. Alfan Miko, M.Si |
Uncontrolled Keywords: | Status Sosial Ekonomi (SSE), Perilaku Konsumtif, K-Pop |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Sosiologi |
Depositing User: | s1 sosiologi sosiologi |
Date Deposited: | 29 Oct 2024 09:20 |
Last Modified: | 29 Oct 2024 09:20 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/480771 |
Actions (login required)
View Item |