Haris, Luthfi (2024) PENGAMATAN EROSI TANAH DI DAERAH POTENSI LONGSOR BERDASARKAN ANALISIS NILAI SUSEPTIBILITAS MAGNETIK TANAH (Studi Kasus: Daerah Tonggo Kanagarian Tigo Koto Silungkang, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat ). Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (275kB) |
|
Text (Bab 1)
BAB I.pdf Download (200kB) |
|
Text (Bab 5)
BAB V.pdf - Published Version Download (146kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (205kB) |
|
Text (Full Text)
SKRIPSI FINAL HARIS LUTHFI.pdf Download (3MB) |
Abstract
Telah dilakukan penelitian untuk mengamati erosi tanah di daerah potensi longsor berdasarkan analisis suseptibilitas magnetik tanah di daerah Tonggo Kenagarian Tigo Koto Silungkang, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Sampel penelitian berupa tanah yang diambil dari tiga lokasi berbeda yaitu pada dua lereng berupa lintasan (Lintasan A dan Lintasan B) dan satu titik acuan. Lintasan A terletak di lokasi bervegetasi bersifat homogen, sedangkan Lintasan B dan titik acuan terletak di lokasi bervegetasi bersifat heterogen. Panjang masing-masing lintasan adalah 70 m dengan delapan titik pengambilan sampel. Di setiap titik baik pada lintasan dan titik acuan sampel diambil mulai dari kedalaman 10 cm sampai dengan 100 cm dengan interval 10 cm, sehingga diperoleh 170 sampel. Pengukuran nilai suseptibilitas magnetik (SM) sampel menggunakan Magnetic Susceptibility Meter, dimana frekuensi yang digunakan high frequency (HF) dan low frequency (LF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai suseptibilitas magnetik (SM) pada low frequency (χlf) untuk sampel dari Lintasan A berkisar dari 183,7 ×10-8 m3kg-1 sampai dengan 435,5 ×10-8 m3kg-1, Lintasan B berkisar 416,9 ×10-8 m3kg-1 sampai dengan 600,4 ×10-8 m3kg-1, dan titik acuan berkisar dari 365,8 ×10-8 m3kg-1 sampai dengan 638,3 ×10-8 m3kg-1. Berdasarkan kedalaman nilai χlf sampel di setiap titik di Lintasan A jauh lebih kecil dari nilai χlf sampel di titik acuan, sedangkan nilai χlf sampel di setiap titik di Lintasan B hampir mendekati nilai χlf sampel di titik acuan. Sebaran nilai χlf sampel pada peta kontur Lintasan A sangat fluktuatif, sedangkan Lintasan B relatif seragam. Hasil ini menunjukkan bahwa lereng pada Lintasan A diduga mengalami erosi lebih parah dari Lintasan B, dengan kedalaman erosi Lintasan A diduga hingga 100 cm, sedangkan Lintasan B hingga 40 cm. Untuk Lintasan A hanya sebagian sampel mempunyai nilai χfd kurang dari 2,0 % dan sebaran nilai χlf dan χfd relatif berbanding lurus, sedangkan untuk Lintasan B hampir keseluruhan sampel mempunyai nilai χfd kurang dari 2,0 % dan sebaran kenaikan nilai χlf tidak diikuti oleh nilai χfd. Hasil ini menunjukkan bahwa bahwa Lintasan A mengalami gangguan yang berasal dari luar (antropogenik) dalam hal ini adalah erosi. Parahnya erosi yang dialami oleh lereng Lintasan A dibandingkan Lintasan B, diduga oleh faktor kemiringan dan jenis dan ukuran vegetasi tanaman yang tumbuh pada lereng, dapat dikatakan bahwa lereng Lintasan A mempunyai potensi longsor yang lebih besar dibandingan lereng Lintasan B.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Arif Budiman, M.Si |
Uncontrolled Keywords: | Erosi, longsor, suseptibilitas magnetik, high frequency, low frequency. |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) Q Science > QC Physics |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Fisika |
Depositing User: | s1 fisika fisika |
Date Deposited: | 23 Aug 2024 04:14 |
Last Modified: | 23 Aug 2024 04:14 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/478590 |
Actions (login required)
View Item |