Harian, Dedi (2024) Persebaran Logam Berat Dalam Air Tanah di Sekitar Area Penimbunan Abu Batu Bara Pada Lahan Bekas Tambang Kota Sawahlunto. Masters thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (144kB) |
|
Text (Bab I)
Bab I.pdf - Published Version Download (2MB) |
|
Text (Bab V)
Bab V.pdf - Published Version Download (2MB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (2MB) |
|
Text (Tesis Dedi Harian)
Tesis Rian utuh.pdf - Published Version Download (16MB) |
Abstract
Fly ash dan bottom ash (FABA) di Kota Sawahlunto dimanfaatkan sebagai bahan untuk menimbun kembali lahan bekas tambang. Namun, penggunaan FABA dalam jumlah besar dikhawatirkan dapat berdampak negatif terhadap kualitas air tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penggunaan FABA sebagai material penimbun di bekas tambang di Kota Sawahlunto, menganalisis konsentrasi logam berat meliputi Hg, Pb, Ni, dan Cu, serta persebarannya dalam air tanah di sekitar area penimbunan FABA menggunakan metode response surface methodology in design of experiments, dan memberikan rekomendasi berdasarkan hasil kajian. Pengambilan sampel air tanah dilakukan tiga kali di empat lokasi dengan jarak 0 m, 365 m, 730 m, dan 850 m, sesuai dengan SNI 6989.58.2008, sementara analisis konsentrasi logam mengacu pada SNI 6989-84:2019. Identifikasi menunjukkan bahwa hampir 900.000 ton FABA telah ditimbunkan di lahan bekas tambang di Kota Sawahlunto selama lima tahun terakhir (2019-2023). Analisis kualitas air menunjukkan bahwa konsentrasi logam Pb dan Ni melebihi standar kualitas air minum dengan masing-masing 0,144 mg/L dan 0,227 mg/L, sementara parameter Hg dan Cu masih dalam batas aman dengan konsentrasi 0,0002 mg/L dan 0,02 mg/L. Analisis persebaran logam menunjukkan bahwa lahan bekas tambang berkontribusi terhadap pencemaran air tanah oleh logam Pb dan Ni. Pola persebaran logam Pb, Ni, dan Cu cenderung menurun seiring dengan jarak yang bertambah, namun konsentrasi Pb cenderung meningkat seiring waktu. Untuk melindungi konsumen, area penimbunan FABA harus ditempatkan jauh dari permukiman yang menggunakan air tanah, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan jarak aman antara lokasi penimbunan FABA dan sumber air tanah.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Shinta Indah, PhD |
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Fakultas Teknik > Lingkungan |
Depositing User: | s1 teknik lingkungan |
Date Deposited: | 19 Aug 2024 07:54 |
Last Modified: | 19 Aug 2024 07:54 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/475767 |
Actions (login required)
View Item |