Studi Fenomenologi: Implementasi Supervisi Klinis Berjenjang dalam Optimalisasi Pemberian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Padang

Silvi, Korprina (2024) Studi Fenomenologi: Implementasi Supervisi Klinis Berjenjang dalam Optimalisasi Pemberian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Padang. Masters thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (937kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (331kB)
	Text (Bab 6 Penutup) BAB 6 Penutup.pdf - Published Version Download (307kB)
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA 2.pdf - Published Version Download (401kB)
	Text (Tesis Full text) Tesis Full Text plus Turnitin.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Supervisi klinis berjenjang yang tidak efektif berdampak pada kualitas asuhan keperawatan yang mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran implementasi supervisi klinis berjenjang dalam optimalisasi pemberian asuhan keperawatan di RSU ‘Aisyiyah Padang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Data dikumpulkan dengan observasi, analisis dokumen dan wawancara mendalam dengan pertanyaan semi terstruktur kepada 11 orang partisipan yaitu perawat pelaksana dan manajer keperawatan di ruang rawat inap. Data wawancara kemudian ditranskrip, diedit, koding dan dianalisis secara tematik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) pemahaman tentang pengertian supervisi klinis berjenjang kurang tepat dengan tidak adanya aspek evaluasi; 2) implementasi supervisi klinis berjenjang di ruang rawat inap belum efektif terlihat dari tidak adanya perencanaan jadwal, instrumen dokumentasi, panduan dan evaluasi pascasupervisi; 3) Faktor pendukungnya adalah pemahaman pentingnya supervisi, motivasi supervisee, kebutuhan membentuk teamwork solid serta kompetensi Kepala Instalasi yang memadai; 4) Faktor penghambat yang tereksplorasi adalah kurangnya tenaga, beban kerja tambahan, administrasi yang tidak efisien, kompetensi supervisor kurang merata, kurangnya komitmen konsistensi, tidak adanya pelatihan supervisor, kurangnya dukungan manajemen dalam penetapan regulasi dan ketidaknyamanan tempat supervisi. Perlu intervensi manajemen dalam menetapkan kebijakan guna mendukung implementasi supervisi klinis berjenjang seperti penetapan Standar Prosedur Operasional dan pelatihan bagi supervisor.

Actions (login required)

View Item