Fitrah, Nisaatul (2024) Faktor Sosial Budaya Penyebab Marosok dan Timbangan Digunakan Pedagang di Pasar Ternak Nagari Palangki. S1 thesis, Universitas Andalas.
Other (cover dan abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (359kB) |
|
Text (bab 1 pendahuluan)
BAB I.pdf - Published Version Download (621kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA (1).pdf - Published Version Download (426kB) |
|
Text (Bab kesimpulan dan saran)
BAB Akhir.pdf - Published Version Download (268kB) |
|
Text (skripsi full text)
skripsi full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Di Pasar Ternak Nagari Palangki ada 2 cara transaksi jual beli hewan yakni dengan menggunakan marosok dan timbangan. Marosok merupakan tradisi jual beli hewan yang telah lama digunakan oleh pedagang untuk merahasiakan harga dari pedagang lainnya, marosok ini digunakan oleh pedagang tradisional yang sampai saat ini masih dipertahankan, sedangkan timbangan digunakan untuk mematok harga agar lebih mudah dan sama untuk semua pedagang, timbangan ini digunakan oleh pedagang modern seperti rumah potong dan perusahaan-perusahaan. Dalam hal ini terjadi dualisme ekonomi di pasar ternak Palangki, lantas apa faktor sosial budaya penyebab marosok dan timbangan digunakan pedagang di pasar ternak Palangki. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penyebab pedagang menggunakan marosok di pasar ternak Palangki dan mendeskripsikan penyebab pedagang menggunakan timbangan di pasar ternak Palangki. Metode penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah metode penelitian kualitatif. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam, observasi dan pengumpulan dokumen. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teori dualisme ekomoni J.H. Boeke. Dari hasil penelitian bahwa di pasar ternak palangki terdapat dua transaksi jualbeli yang dilakukan oleh pedagang yakni marosok dan timbangan. Pedagang menggunakan marosok di pasar ternak Palangki disebabkan oleh faktor sosial yakni interaksi sosial dengan pedagang dan saling menghargai, sedangkan faktor budayanya ialah karena mempertahankan tradisi yang telah diturunkan oleh pedagang-pedagang sebelumnya yang di dalamnya itu terdapat nilai rasa malu, sopan santun, transaksi dilakukan oleh laki-laki dengan laki-laki dan rasa tenggang rasa. Selanjutnya penyebab pedagang menggunakan timbangan karena pilihan rasional pedagang yang memilih dengan teknologi sebagai transaksi yang modern dan valid serta untuk kebutuhan administrasi dalam pembukuan yang dilaksanakan oleh rumah potong ataupun perusahaan. Timbangan digunakan oleh pedagang untuk pembeli modern karena mereka percaya banyak keuntungan yang dapat diambil termasuk dalam menghitung kulit, tulang, bulu dan lainnya dalam satu ekor hewan, sedangkan marosok digunakan oleh pedagang untuk pembeli tradisional yang tidak percaya atau menolak dengan teknologi modern dengan alasan-alasan sosial budaya yang mereka percayai dan mereka lebih suka menghitung satu ekor ternak dengan cara menaksir berat dagingnya saja.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Drs. Ardi Abbas, M.T Dr. Maihasni, M.Si. |
Uncontrolled Keywords: | Faktor Sosial Budaya; Pedagang; Marosok; Timbangan |
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Sosiologi |
Depositing User: | s1 sosiologi sosiologi |
Date Deposited: | 07 Jun 2024 01:44 |
Last Modified: | 29 Oct 2024 03:06 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/469714 |
Actions (login required)
View Item |