DWI, LESTARI POHAN (2024) HUBUNGAN PERIPAPILLARY CHOROIDAL THICKNESS DENGAN GANGLION CELL LAYER-INNER PLEXIFORM LAYER (GCL-IPL) THICKNESS PADA MIOPIA UNTUK DETEKSI GLAUKOMA. Masters thesis, Universitaas Andalas.
Text (cover dan abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (338kB) |
|
Text (bab 1)
BAB I.pdf - Published Version Download (346kB) |
|
Text (bab 7)
BAB VII.pdf - Published Version Download (175kB) |
|
Text (daftar pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (218kB) |
|
Text (tesis full)
Dwi Lestari Pohan_Full Tesis Post Tampil (revised edition fix).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Pendahuluan: Pemanjangan axial length pada miopia dapat menyebabkan perubahan anatomi peripapil dan makula yang lebih lanjut menimbulkan komplikasi berat seperti glaukoma. Penurunan densitas kapiler koroid yang ditandai dengan penipisan peripapillary choroidal thickness bersama dengan penurunan perfusi inner retina diduga menyebabkan kerusakan pada akson dan sel ganglion retina sehingga terjadi kematian sel ganglion retina dan penipisan GCL-IPL thickness. Penelitian ini bertujuan untuk menilai perbedaan peripapillary choroidal thickness dan GCL-IPL thickness berdasarkan derajat miopia dan mengevaluasi korelasi kedua variabel tersebut. Metode: Studi observasional analitik dengan desain cross sectional yang dilakukan di Poliklinik Mata RSUP Dr. M. Djamil Padang pada Desember 2023–April 2024. Sampel terdiri dari 57 orang dokter muda berusia 20–26 tahun dengan miopia ≥ 0,5 D yang kemudian dibagi ke dalam 3 kelompok (miopia ringan, sedang, dan tinggi). Pengukuran peripapillary choroidal thickness dilakukan menggunakan Enhanced Depth Imaging (EDI) Cirrus HD-OCT dengan protokol 6 mm single raster high- definition (HD) scan dan GCL-IPL thickness diukur dengan macular cube scan 512 x 128. Hasil: Rerata peripapillary choroidal thickness paling tipis didapatkan pada kelompok miopia tinggi (174,15 43,75 µm), diikuti miopia sedang dan ringan. Kelompok miopia tinggi juga memiliki GCL-IPL thickness paling tipis (77,89 ± 4,08 µm). Perbedaan nilai rerata peripapillary choroidal thickness antar kelompok miopia didapatkan signifikan secara statistik antara miopia ringan dengan miopia sedang (p = 0,048) dan antara miopia ringan dengan miopia tinggi (p = 0,002), sedangkan perbedaan nilai rerata GCL-IPL thickness yang signifikan secara statistik hanya didapatkan antara kelompok miopia ringan dengan miopia tinggi (p = 0,003). Peripapillary choroidal thickness memiliki korelasi positif dan kekuatan hubungan moderate dengan GCL-IPL thickness (p = 0,000 dan r = 0,482). Kesimpulan: Terdapat perbedaan rerata peripapillary choroidal thickness dan GCL-IPL thickness yang bermakna secara statistik berdasarkan derajat miopia. Peripapillary choroidal thickness yang semakin tipis juga diikuti oleh GCL-IPL thickness yang semakin tipis pada miopia.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | dr. Rinda Wati, Sp. M(K) |
Uncontrolled Keywords: | peripapillary choroidal thickness, GCL-IPL thickness, miopia, enhanced depth imaging |
Subjects: | R Medicine > RE Ophthalmology |
Divisions: | Pascasarjana (S2) |
Depositing User: | s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis |
Date Deposited: | 30 May 2024 07:36 |
Last Modified: | 30 May 2024 07:36 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/467904 |
Actions (login required)
View Item |