Nabila, Sepptika Haffil (2024) PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENCIPTA KOREOGRAFI TARI TRADISIONAL MINANGKABAU DI KOTA PAYAKUMBUH ATAS TINDAKAN PLAGIAT BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (144kB) |
|
Text (Bab I Pendahuluan)
Bab I.pdf - Published Version Download (391kB) |
|
Text (Bab IV Penutup)
Bab IV.pdf - Published Version Download (127kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (263kB) |
|
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK Masyarakat Minangkabau berupaya mengembangkan tari tradisional dengan cara membentuk koreografi sendiri untuk tarian daerah yang sudah ada sehingga bentuk koreografi pencipta satu dengan pencipta lainnya memilih perbedaan namun tetap sesuai dengan adat yang ada. Pengembangan koreografi tersebut ternyata menimbulkan orang yang tidak kreatif, berusaha mengambil karya orang lain kemudian mengaku bahwa karya tersebut milik mereka. Perumusan masalah pada penelitian ini adalah (1) Bagaimana bentuk perlindungan hukum hak cipta atas karya seni tari tradisional Minangkabau di Kota Payakumbuh? (2) Apa yang menjadi kendala perlindungan hukum karya hak cipta tari tradisional Minangkabau di Kota Payakumbuh atas tindakan plagiat?. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan yuridis empiris. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Perlindungan dapat dibagi menjadi 2 diantaranya preventif yaitu memberikan hak kepada pencipta untuk melindungi karyanya dari segala tindakan pelanggaran (pasal 5 UUHC), memberikan kebebasan kepada pencipta untuk mendaftarkan atau tidak mendaftarkan karyanya (pasal 64 ayat 2 UUHC), memberikan gambaran penting atas pendaftaran hak cipta, dan mencatumkan bentuk larangan atau pelanggaran hak cipta (pasal 43 UUHC). Sedangkan perlindungan represifnya yaitu dinyatakan adanya sanski denda kerugian yang sudah ditetapkan dalam Undang-Undang Hak Cipta dan Kemenkumham menyediakan PPNS untuk mengarahkan pencipta dalam menyelesaikan permasalahan pelanggaran hak cipta. 2) perlindungan karya cipta atas tindakan plagiarisme yakni kurangnya kesadaran dan keaktifan pencipta untuk mencari tahu seberapa penting pencatatan hak cipta. Informasi yang dibagikan secara online pun masih menjadi kendala tersendiri bagi pencipta dikalangan sudah berumur. Pencipta pun enggan untuk melakukan pelaporan akan tindakan plagiarisme dengan alasan biaya dan merasa membuang waktu atau takut dengan alasan belum mendaftarkan hak cipta. Kata kunci: Perlindungan hukum, Hak Cipta, Plagiarisme
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Wetria Fauzi, S.H., M.H |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum |
Depositing User: | S1 Ilmu Hukum |
Date Deposited: | 17 May 2024 03:14 |
Last Modified: | 17 May 2024 03:14 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/466706 |
Actions (login required)
View Item |