Sari, Rosi Firda (2024) Konflik Keluarga dalam Novel Kresek Hitam Karya Honey Dee Kajian Sosiologi Sastra. S1 thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
Cover_Abstrak.pdf - Published Version Download (262kB) |
|
Text (BAB I Pendahuluan)
BAB I (1).pdf - Published Version Download (401kB) |
|
Text (BAB IV Kesimpulan dan Saran)
BAB IV_Skripsi.pdf - Published Version Download (189kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (253kB) |
|
Text (Skripsi Full)
Skripsi Rosi Firda Sari_Fix_Untuk UNAND (1).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (807kB) |
Abstract
Penelitian ini membahas mengenai konflik keluarga dalam novel Kresek Hitam karya Honey Dee dengan menggunakan tinjauan sosiologi sastra. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana konflik keluarga yang ada pada novel Kresek Hitam karya Honey Dee. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra dengan landasan teori yang dipakai adalah Swingewood mendefinisikan sosiologi sebagai studi ilmiah dan objek mengenai manusia dalam masyarakat, studi mengenai lembaga-lembaga dan proses-proses sosial. Faruk (2012: 17) mengatakan bila ilmu-ilmu alam mempelajari sesuatu yang berbeda di luar dari manusia, yaitu alam, sosiologi menjadikan manusia itu sendiri. Dari penelitian yang dilakukan, dalam novel Kresek Hitam karya Honey Dee ditemukan ada konflik pada keluarga yaitu konflik antra anak dengan ayahnya, konflik antara anak dengan ibunya, konflik antra anak dengan orang lain. menceritakan bahwa anaknya yang bernama Maera yang merupakan anaknya yang baru saja keluar dari rumah rehabilitasi selama tiga bulan ketika anaknya berada disana mereka sama sekali tidak pernah bertanya atau pun melihat keadaan Maera selama disana, mereka hanya memikirkan nama baik Abah yang saat ini menjabat sebagai DPW Partai Muslim Sejati, dan ketika Meara keluar dari rumah rehabilitasi kedua orang tuanya tidak menyambutnya atau pun bertanya tentang keadaanya, Meara hanya di jemput oleh om nya dan tantenya Maera paham bahwa kedua orang tuanya kecewa dan marah tentang apa yang dia perbuat. Mereka semua tidak pernah bertanya penyebab hal tersebut terjadi maupun bertanya tentang hal yang sebenarnya kepada Maera mereka hanya percaya kepada orang lain yang nyatanya yang menghancurkan kehidupan Maera sendiri mulai ketika malam terjadinya penggerebakan malam itu yang membuat Maera harus mendekam di rumah rehabilitasi selama tiga bulan lamanya, sedangkan orang yang pertama kali yang mengajak Meara tidak ikut masuk rumah rehabilitasi dia bebas dia dengan teganya menjebak Maera dan teman-temannya sehingga mereka semua masuk rehabilitasi, dan membuat kedua orang tuanya Maera marah dan kecewa kepada Maera, alasan dari dia melakukan hal tersebut karena dia iri terhadap kehidupan Meara yang kaya dan orang tua yang tekenal dan semua laki-laki mengagumi Maera dan itu membuat dia iri dan dendam dan merancanakan hal tersebut. Kehancuran Maera bukan itu saja dia diperkosa di rumahnya sendiri akan tetapi semua orang tidak percaya kepada ucapan Maera, mereka semua lebih percaya kepada pelaku yang tak lain Mahisa orang penghafal al-quran mereka tidak percaya Mahisa yang melakukan hal tersebut, mereka lebih percaya ucapan Mahisa dan menyalahkan Maera dan menuduh bahwa Maera lah yang menggoda Mahisa.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Drs. M.Yusuf, M.Hum. Dr. Zurmailis, M.A |
Uncontrolled Keywords: | Novel; Honey Dee; Keluarga; Sosiologi Sastra |
Subjects: | P Language and Literature > PN Literature (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > S1 Sastra Indonesia |
Depositing User: | s1 sastra indonesia |
Date Deposited: | 26 Feb 2024 02:58 |
Last Modified: | 22 Oct 2024 07:46 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/462926 |
Actions (login required)
View Item |