ANALISIS DAMPAK PENERAPAN ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZoSS) (STUDI KASUS: ZoSS DI SMPN 15 PADANG DAN MTsN 1 PADANG)

OKTAVIANI, OKTAVIANI (2024) ANALISIS DAMPAK PENERAPAN ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZoSS) (STUDI KASUS: ZoSS DI SMPN 15 PADANG DAN MTsN 1 PADANG). Masters thesis, PASCASARJANA.

	Text (Cover & Abstrak) Cover & Abstrak.pdf - Published Version Download (288kB)
	Text (Bab I Pendahuluan) Bab I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (191kB)
	Text (Bab V Penutup) Bab V Penutup.pdf - Published Version Download (176kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (183kB)
	Text (Full Text Laporan Penelitian) Full Text Laporan Penelitian.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Pemerintah kota Padang sudah menerapkan program Zona Selamat Sekolah (ZoSS) untuk dua sekolah yang terletak berdekatan di Kecamatan Koto Tangah yaitu SMPN 15 Padang dan MTsN 1 Padang berlokasi di Jalan Adinegoro, Kelurahan Batipuh Panjang. Namun fungsi keberadaan ZoSS di kedua sekolah tersebut, dianggap belum efektif karena masih banyaknya pengendara bermotor yang melaju dengan kecepatan melebihi batas kecepatan izin pada saat melintasi area ZoSS, walaupun dari fasilitas sudah sesuai dengan peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor: SK3582/AJ.403/DRJD/2018. Oleh sebab itu, penelitian bertujuan untuk meninjau dampak penerapan ZoSS terhadap kecepatan kendaraan bermotor dan karakteristik perilaku penyeberang jalan pada ZoSS di kawasan tersebut. Data yang digunakan diperoleh dengan cara melakukan survei dan observasi langsung ke lapangan. Survei yang dilakukan meliputi survei data kecepatan sesaat (spot speed) kendaraan saat melintasi ZoSS, dan survei karakteristik perilaku penyeberang jalan pada ZoSS, Pengambilan data dilakukan selama 3 (tiga) hari, dengan waktu mulai pagi, siang dan sore, yang merupakan jam masuk dan pulang sekolah. Hasil penelitian disimpulkan penerapan program ZoSS di SMPN 15 Padang dan MTsN 1 Padang yang terletak di Jalan Adinegoro dinilai belum efektif dalam segi kecepatan kendaraan bermotor, karena melebihi batas kecepatan maksimal (30 km/jam) saat melintasi ZoSS dengan rata-rata kecepatan 46,75 km/jam dengan persentase kendaraan yang sesuai dengan kecepatan izin masih di bawah 50 %, serta perilaku penyeberang saat menyeberang di area ZoSS tersebut yang dikategorikan “belum selamat” sehingga dapat berpotensi mengalami kecelakaan.

Actions (login required)

View Item