EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK BERDASARKAN METODE GYSSENS DAN HUBUNGAN DENGAN LUARAN PASIEN COVID-19 DI RUANG INTENSIF RSUP DR. M DJAMIL PADANG

MONICA, BIL GENI (2023) EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK BERDASARKAN METODE GYSSENS DAN HUBUNGAN DENGAN LUARAN PASIEN COVID-19 DI RUANG INTENSIF RSUP DR. M DJAMIL PADANG. Masters thesis, Universitaas Andalas.

[img] Text (cover dan abstrak)
cover dan abstrak.pdf - Published Version

Download (187kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (160kB)
[img] Text (BAB VII)
BAB VII.pdf - Published Version

Download (138kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (323kB)
[img] Text (TESIS FULL)
Monica - Tesis Hardcover 20- desember.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang: COVID-19 dengan varian Delta menyebabkan peningkatan jumlah rawatan sebagian besar klinis berat hingga kritis. Kondisi ini menyebabkan peningkatan pemberian antibiotik sementara infeksi bakteri sulit dibuktikan. Antibiotik yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi antibiotik. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui rasionalitas antibiotik yang digunakan metode Gyssens pada COVID-19 dan kaitannya dengan outcome. Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang dengan pendekatan retrospektif dilakukan pada 139 pasien COVID-19 di unit perawatan intensif COVID-19 RSUP Dr. M Djamil pada bulan Januari 2021 hingga Desember 2021. Data dianalisis menggunakan Chi-Square dan hasilnya tidak ada hubungan rasionalitas dengan hasil luaran. Hasil: Pasien sebagian besar laki-laki 58,99%, kelompok umur 60-69 tahun (36,69%) dan angka kematian (71,94%). Levofloxacin merupakan antibiotik yang paling banyak digunakan dan penggunaan rasional lebih tinggi dibandingkan penggunaan tidak rasional (52,58% vs 47,41%). Ketidakrasionalitasan tersebut sebagian besar menyebabkan toksisitasnya terhadap ginjal. Urutan kedua yang paling banyak digunakan adalah meropenem yang mempunyai tingkat penggunaan rasional lebih rendah dibandingkan penggunaan tidak rasional (48,10% vs 51,89%). Penggunaan antibiotik di ruang intensif sebagian besar rasional (76,02%). Penggunaan antibiotik yang tidak rasional sebagian besar berada pada kategori IV (8,76%). Tidak ada hubungan antara rasionalitas penggunaan antibiotik dan kematian. Kesimpulan: Antibiotik yang digunakan di ruang intensif RSUP Dr. M Djamil pada masa pandemi varian Delta mayoritas bersifat rasional, namun tidak ada hubungan antara rasionalitas dengan luaran pasien COVID-19.

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: Dr. Russilawati, Sp.P(K)
Uncontrolled Keywords: Antibiotik rasionalitas, Metode Gyssens, COVID-19, Luaran
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: Pascasarjana (S2)
Depositing User: s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis
Date Deposited: 27 Dec 2023 07:34
Last Modified: 27 Dec 2023 07:34
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/459912

Actions (login required)

View Item View Item