PEMANFAATAN LEMPUNG SOLOK SELATAN SEBAGAI KATALIS DALAM PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK GORENG BEKAS (WASTE COOKING OIL)

Shania, Rofi Apri (2023) PEMANFAATAN LEMPUNG SOLOK SELATAN SEBAGAI KATALIS DALAM PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK GORENG BEKAS (WASTE COOKING OIL). Diploma thesis, Andalas University.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (623kB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf - Published Version Download (460kB)
	Text (Kesimpulan) Kesimpulan.pdf - Published Version Download (558kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (664kB)
	Text (Skripsi Full Text) Skripsi Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Pengembangan bahan bakar alternatif telah menjadi topik penelitian yang menarik pada beberapa tahun terakhir, terutama karena cadangan bahan bakar fosil yang terus menipis. Untuk mengatasi permasalahan ini, biodiesel telah muncul sebagai bahan bakar alternatif sebagai solusi yang menjanjikan, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Biodiesel dalam bentuk metil ester dapat dihasilkan melalui reaksi transesterifikasi minyak goreng bekas dengan bantuan katalis. Katalis yang digunakan pada penelitian ini berasal dari Solok Selatan. Sampel tersebut diberi perlakuan termal pada suhu 120°C, 450°C dan 850°C untuk melihat pengaruh pemanasan terhadap aktivitas katalitiknya dalam reaksi transesterifikasi minyak goreng bekas untuk mengasilkan metil ester. Hasil karakterisasi dengan X-Ray Fluoresence (XRF) diperoleh unsur-unsur utama terdiri dari Si, Al dan Fe. Pemanasan lempung dari variasi suhu telah menyebabkan perubahan rasio molar Si/Al kearah yang diinginkan. Pada pemanasan 120°C diperoleh rasio mol Si/Al adalah 1,8171, kalsinasi pada 450°C belum memberikan perubahan rasio dan kalsinasi pada 850°C menurunkan rasio menjadi 1,5957. Analisis dengan X-Ray Diffraction (XRD) diketahui bahwa komposisi mineral utama yaitu kaolinit dan kuarsa. Kalsinasi pada suhu 850°C menyebabkan penurunan intensitas puncak kaolinit yang menandakan terjadinya perubahan fasa dari kaolinit menjadi metakaolin yang ditandai dengan hilangnya beberapa intensitas difraksi kaolinit seperti pada sudut 2θ: 21°, 45° dan 62°. Aktivitas katalitik berbasis lempung dalam rekasi transesterifikasi dilakukan dalam kondisi optimal perbandingan rasio mol minyak:metanol 1:6, konsentrasi katalis 3%(b/v), suhu reaksi 70°C selama 3 jam dengan kecepatan pengadukan 500 rpm. Hasil analisis GC-MS katalis yang di preparasi suhu 450°C menghasilkan produk dalam bentuk PAME dan OAME dengan rendemen sekitar 1% (0.8657 g/mL). Sementara itu, katalis yang di preparasi pada suhu 850°C menghasilkan produk dalam bentuk PAME dengan rendemennya hanya 0,5 % (0.8739 g/mL).

Actions (login required)

View Item