Zulfa, Zakiah (2017) PEMANFAATAN METABOLIT SEKUNDER BEBERAPA JENIS TUMBUHAN SEBAGAI BIOSTIMULAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.). Doctoral thesis, Universitas Andalas.
|
Text (cover dan abstrak)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (167kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I Pendahuluan)
BAB I PENDAHULUAN WATERMARK.pdf - Published Version Download (57kB) | Preview |
|
|
Text (BAB V Kesimpulan dan Saran)
BAB V. Kesimpulan dan saran WATERMARK.pdf - Published Version Download (33kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Puataka)
DAFTAR PUSTAKA WATERMARK.pdf - Published Version Download (99kB) | Preview |
|
Text (Disertasi Full Text)
DISERTASI LENGKAP.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Penelitian mengenai pemanfaatan metabolit sekunder beberapa jenis tumbuhan terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai (Glycine max (L.) Merr.) bertujuan untuk mendapatkan ekstrak kasar terbaik dari enam jenis tumbuhan yang mampu meningkatkan pertumbuhan vegetatif kedelai, mengetahui pengaruh konsentrasi dan waktu aplikasi esktrak terpurifikasi terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai, serta mengetahui efek fisiologis senyawa aktif dominan ekstrak terpurifikasi terhadap pertumbuhan kedelai. Penelitian dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu: tahap pertama, skrining bioaktivitas ekstrak kasar enam jenis tumbuhan terhadap pertumbuhan vegetatif kedelai, menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola tersarang (RAL Nested) dengan 2 faktor. Faktor A adalah ekstrak kasar tumbuhan (EK), terdiri dari 6 taraf, yaitu: EK daun singkong, paku resam, pegagan, rambut jagung, kulit batang pulai dan kulit buah manggis, dan faktor B adalah konsentrasi ekstrak, terdiri dari 4 taraf, yaitu: kontrol; 25; 50 dan 100 mg/l. Tahap kedua, uji bioaktivitas ekstrak terpurifikasi pegagan (ET) terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai, menggunakan RAL Faktorial dengan 2 faktor. Faktor A adalah konsentrasi ekstrak, terdiri dari 5 taraf, yaitu: kontrol; 25 mg/l EK; 0,125 mg/l ET; 0,25 mg/l ET; 0,5 mg/l ET). Faktor B adalah waktu aplikasi, terdiri dari 3 taraf, yaitu : satu kali (14 hst), dua kali (14 dan 28 hst) dan tiga kali aplikasi (14, 28 dan 42 hst). Tahap ketiga, efek fisiologis senyawa aktif dominan ET pegagan terhadap pertumbuhan kedelai, menggunakan RAL, dengan 4 perlakuan (kontrol; 0,25 mg/l ET; 0,25 mg/l asiatikosida; 0,25 mg/l campuran as. asiatat + as. madekasat). Semua data dianalisis secara statistik menggunakan analisis ragam (ANOVA) dengan program SPSS 19.0 dan uji lanjut beda nyata Duncan (DNMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kasar pegagan merupakan ekstrak terbaik yang meningkatkan pertumbuhan vegetatif kedelai. Ekstrak kasar pegagan konsentrasi 25 mg/l dapat meningkatkan luas daun (24,43%) dan tinggi tanaman (22,77%) dibanding kontrol. Ekstrak terpurifikasi pegagan konsentrasi 0,25 mg/l dengan satu kali waktu aplikasi merupakan perlakuan terbaik terhadap pertumbuhan vegetatif dan meningkatkan hasil kedelai sebesar 82,47% dibanding kontrol. Ekstrak terpurifikasi pegagan 0,25 mg/l dapat meningkatkan kandungan giberelin (73,57%) dan auksin (10,10%) endogen pada bagian pucuk kedelai dibanding kontrol. Ekstrak terpurifikasi pegagan berperan sebagai biostimulan dengan efek fisiologis meningkatkan metabolisme tanaman khususnya proses biosintesis giberelin sehingga menyebabkan peningkatan luas daun dan tinggi tanaman kedelai. Kata kunci: kedelai, metabolit sekunder, ekstrak kasar, ekstrak terpurifikasi, biostimulan
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Dr. Mansyurdin, MS. |
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
Divisions: | Pascasarjana (Disertasi) |
Depositing User: | S3 Ilmu-Ilmu Pertanian |
Date Deposited: | 09 Aug 2018 11:48 |
Last Modified: | 09 Aug 2018 11:48 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/37674 |
Actions (login required)
View Item |