Hubungan antara Asupan Vitamin D dengan Gejala Klinis Pasien Tuberkulosis Paru di Kota Padang

Teda, Faadhila (2016) Hubungan antara Asupan Vitamin D dengan Gejala Klinis Pasien Tuberkulosis Paru di Kota Padang. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (abstrak)
abstrak.pdf - Published Version

Download (113kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 1 (Pendahuluan))
BAB 1 (Pendahuluan).pdf - Published Version

Download (168kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB Akhir (Kesimpulan))
BAB akhir (kesimpulan).pdf - Published Version

Download (111kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (192kB) | Preview
[img] Text (Skripsi full text)
skripsi full text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Vitamin D diketahui dapat meningkatkan respon imun terhadap mikobakteria. Sekitar satu juta orang di seluruh dunia diperkirakan mengalami defisiensi atau insufisiensi vitamin D. Gejala klinis pasien TB Paru dipengaruhi oleh respon imun terhadap mikobakteria dan secara tidak langsung dipengaruhi oleh vitamin D. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara asupan vitamin D dengan gejala klinis pasien tuberkulosis paru. Metode yang dilakukan adalah studi cross sectional terhadap 52 orang penderita TB paru. Sampel diwawancarai dengan kuesioner FFQ. Jumlah asupan vitamin D dihitung dengan menggunakan software nutrisurvey. Gejala klinis pasien TB diukur dengan menggunakan Bandim TBScore yang dibagi menjadi tiga kategori yaitu TBScore derajat I (ringan), TBScore derajat II (sedang) dan TB Score derajat III (berat). Analisa statistik terhadap dua variabel yang diduga berhubungan menggunakan software SPSS. Dalam penelitian ini diketahui rata-rata asupan vitamin D responden adalah sebesar 5,86 ± 5,45 mcg. Jumlah ini sangatlah sedikit jika dibandingkan dengan angka kecukupan vitamin yang dianjurkan untuk orang Indonesia perorang perhari yaitu sebesar 15 mcg. Dalam penelitian ini juga diketahui responden yang memiliki TBScore derajat I sebesar 92,3 %, responden yang memiliki TBScore derajat II sebesar 7,69% dan tidak ada satupun responden yang memiliki TBScore derajat III. Rata-rata TBScore responden adalah sebesar 2,04 ± 1,89. Berdasarkan analisa statistik diketahui nilai p>0,05 yaitu p=0,243. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara asupan vitamin D dengan gejala klinis pasien TB Paru di Kota Padang.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: Fakultas Kedokteran
Depositing User: s1 pendidikan kedokter kedokteran
Date Deposited: 18 Mar 2016 06:57
Last Modified: 18 Mar 2016 06:57
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/3749

Actions (login required)

View Item View Item