Rahmi, Ahmad (2018) Hubungan Jumlah Sel T CD4 Dengan Diare Kronik Pada Pasien HIV Di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (COVER dan ABSTRAK)
COVER+ ABSTRAK FINAL.pdf - Published Version Download (448kB) | Preview |
|
|
Text (PENDAHULUAN)
BAB 1 (PENDAHULUAN).pdf - Published Version Download (222kB) | Preview |
|
|
Text (PENUTUP)
BAB 7 (PENUTUP).pdf - Published Version Download (202kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (487kB) | Preview |
|
Text (SKRIPSI FULL TEXT)
FULL TEXT FINAL.compressed.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Human Imumunodeficiency Virus (HIV) menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dengan merusak sel T CD4. Semakin rendah jumlah sel T CD4, maka akan semakin lemah sistem kekebalan tubuh sehingga mudah terjadi infeksi oportunistik, salah satu infeksi oportunistik yang sering terjadi adalah diare kronik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara jumlah sel T CD4 dengan diare kronik pada pasien HIV di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional dilakukan di bagian rekam medik dan poli VCT RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2015-2017. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling. Sampel terdiri 30 pasien HIV dengan diare kronik dan 30 pasien HIV tanpa diare kronik. Data didapatkan dengan observasi rekam medis dan dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis. Penderita HIV lebih banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan pada dua kelompok, namun penderita jenis kelamin laki-laki lebih tinggi pada penderita HIV dengan diare kronik (90%) dibandingkan penderita HIV tanpa diare kronik (70%). Proporsi usia 21-40 tahun paling banyak ditemukan pada dua kelompok, baik penderita HIV dengan diare kronik (80%) maupun tanpa diare kronik (76,6%). Kadar CD4 <200 paling banyak ditemukan pada penderita HIV dengan diare kronik (73,3%) maupun tanpa diare kronik (73,3%). Infeksi oportunistik terjadi pada sebagian besar sampel (76,6%), dan infeksi oportunistik terbanyak adalah tuberkulosis pada penderita HIV dengan diare kronik (50%) dan penderita HIV tanpa diare kronik (62,85%). Berdasarkan uji Kruskal-Wallis menunjukan tidak terdapat hubungan bermakna antara jumlah sel T CD4 dengan diare kronik pada pasien HIV di RSUP M. Djamil Padang (p=0,656). Berdasarkan hasil uji statistik tidak ditemukan adanya hubungan jumlah sel T CD4 dengan diare kronik pada pasien HIV di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Kata kunci : Sel T CD4, diare kronik, HIV
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. dr. Dwitya Elvira, SpPD |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | S1 Pendidikan Kedokteran |
Date Deposited: | 06 Jul 2018 15:15 |
Last Modified: | 06 Jul 2018 15:15 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/34943 |
Actions (login required)
View Item |