OPTIMALISASI PEMANFAATAN PELEPAH SAWIT DALAM RANSUM TERNAK SAPI POTONG MELALUI SUPLEMENTASI Direct Fed Microbials (DFM) dan PEREDUKSI EMISI METAN

Heni, Suryani (2017) OPTIMALISASI PEMANFAATAN PELEPAH SAWIT DALAM RANSUM TERNAK SAPI POTONG MELALUI SUPLEMENTASI Direct Fed Microbials (DFM) dan PEREDUKSI EMISI METAN. Doctoral thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan abstrak)
Heni Suryani_Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (342kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Pendahuluan)
Heni Suryani_BAB 1_Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (325kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Kesimpulan)
Heni Suryani_BAB V_Kesimpulan dan Saran.pdf - Published Version

Download (276kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar pustaka)
Heni Suryani_DAFTAR KEPUSTAKAAN.pdf - Published Version

Download (395kB) | Preview
[img] Text (Disertasi full text)
Heni Suryani_DISERTASI.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (7MB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan meliputi 3 tahap. Tahap Ibertujuanuntuk meningkatkan kecernaan, fermentabilitas dan populasi mikroba dalam rumen. Tiga jenis DFM yang ditambahkan dan diuji secara in vitro yaitu S.cerevisiae, A. oryzae dan B. amyloliquefacien. Hasil penelitian menunjukkan populasi bakteri meningkat dari 1.61 x 109menjadi 2.35 x 109. Kecernaan BK dan BO berpengaruh nyata (P<0.05) meningkat dari 47,5%(tanpa DFM) menjadi 51,55% (dengan DFM) dan 48,89% menjadi 52,41%. Konsentrasi NH3 dan VFA total meningkat dari 12,28 mM menjadi 14,28 mM dan 108,35 mM menjadi 125,90 mM. Dari hasil ini, DFM SCdapat digunakan secara individu maupun kombinasi dengan AO atau BA. Kombinasi SC+BA memberikan hasil terbaik terhadap kecernaan dan fermentabilitas rumen. Tahap II, bertujuan untuk mereduksi emisi metan yang dihasilkan.3 taraf VCO diujikan pada hasil terbaik penelitian tahap 1 secara in vitro. Suplementasi DFM SC dan VCO cenderung meningkatkan nilai kecernaan dan fermentabilitas rumen lebih tinggi dibandingkan dengan DFM SC+BA+VCO. Konsentrasi propionat meningkat dan ratio asetat propionat menurun pada suplementasi DFM jenis SC + 2% VCO, produksi metan juga menurun sebesar 45% dan diikuti oleh menurunnya populasi protozoa sebesar 73%. Tahap III, hasil penelitian tahap I dan II diformulasikan menjadi ransum komplit dan diuji secara in vivo menggunakan 16 ekor ternak sapi. Suplementasi DFM dan VCO berpengaruh nyata (P<0.05) menurunkan konsumsi BK, dan BO, namun dapat meningkatkan PBB dan efisiensi pakan. Efisiensi ransum tertinggi pada suplementasi DFM SC+2% VCO, diikuti oleh PBB sebesar 0.70 dan menurunnya produksi metan 20.63%. Kecernaan BK, BO, fraksi serat dan TDN meningkat dengan suplementasi DFM dan kombinasi DFM SC+VCO. Suplementasi VCO dapat menurunkan kadar kolesterol, LDL dan meningkatkan kadar HDL. Sementara, kadar trigliserida, urea, protein, albumin dan glukosa tidak berbeda nyata. Namun, cenderung naik dengan suplementasi VCO. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Suplementasi DFM jenis SC dan taraf VCO 2% dapat dipertimbangkan untuk tujuan optimalisasi bioproses dalam rumen, meningkatkan perfomans dan menurunkan produksi metan pada ternak sapi bali. Kata kunci : Amoniasi pelepah sawit, DFM, VCO, perfomans, metan, sapi bali

Item Type: Thesis (Doctoral)
Primary Supervisor: Prof. Dr. Ir. Mardiati Zain, MS
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Divisions: Pascasarjana (Disertasi)
Depositing User: S3 Ilmu-Ilmu Pertanian
Date Deposited: 01 Nov 2017 10:44
Last Modified: 01 Nov 2017 10:44
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/31875

Actions (login required)

View Item View Item