FAKTOR RISIKO MODIFIABLE KEJADIAN KATARAK DI BALAI KESEHATAN INDERA MASYARAKAT SUMATERA BARAT TAHUN 2017

Gita, Andriana (2017) FAKTOR RISIKO MODIFIABLE KEJADIAN KATARAK DI BALAI KESEHATAN INDERA MASYARAKAT SUMATERA BARAT TAHUN 2017. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (186kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I (Pendahuluan))
BAB I (Pendahuluan).pdf - Published Version

Download (149kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB Akhir (Penutup))
BAB Akhir (Penutup).pdf - Published Version

Download (119kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (48kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Full Textt)
skripsi Full textt.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Tujuan Prevalensi katarak di Indonesia berdasarkan Laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, yaitu sebesar 1,8 %, Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan prevalensi katarak sebesar 2,3%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko modifiable yang berperan terhadap kejadian katarak di Balai Kesehatan Indera Sumatera Barat. Metode Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain kasus kontrol dan berada di Balai Kesehatan Indera Masyarakat Sumatera Barat. Kontrol dipilih berdasarkan matching umur dan jenis kelamin yang disesuaikan dengan kasus. Jumlah sampel sebanyak 80 orang, terdiri dari 40 kasus dan 40 kontrol diambil secara Non Random Sampling. Data dianalisa secara univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil Hasil analisis bivariat menemukan variabel yang berhubungan dengan penyakit katarak yaitu pekerjaan (OR=5; 95% CI 1,45 – 17.27) dan paparan sinar UV (OR=2,67; 95% CI 1,04-6,81). Sedangkan tingkat pendidikan (OR= 1,38; 95% CI 0,55 – 3,42), status ekonomi (OR=0,4; 95% CI 0,13 – 1,28), kebiasaan merokok (OR=1,2 95% CI 0,37-3,93), dan trrauma mata (OR=1,4; 95% CI 0,37-3,93) tidak terbukti bermakna secara statistik sebagai faktor risiko katarak. Secara multivariat faktor yang paling berperan terhadap kejadian katarak adalah pekerjaan (OR=8,4; 95%CI=1,11-63,4). Kesimpulan Faktor risiko dominan yang berperan terhadap kejadian katarak di Balai Kesehatan Indera Masyarakat (BKIM) Sumbar adalah pekerjaan. Disarankan bagi tenaga BKIM untuk memberikan informasi mengenai faktor risiko katarak, terutama bagi masyarakat yang bekerja di luar gedung agar memakai alat pelindung diri seperti topi saat bekerja. Kata Kunci : ekonomi, katarak, paparan sinar UV, pekerjaan, pendidikan, trauma mata, merokok

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. Masrizal Dt. Mangguang, SKM, M.Biomed
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Fakultas Kesehatan Masyarakat
Depositing User: s1 kesehatan masyarakat
Date Deposited: 28 Jul 2017 11:44
Last Modified: 28 Jul 2017 11:44
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/28527

Actions (login required)

View Item View Item