EKSISTENSI INDANG DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus : Korong Guguak, Nagari Lurah Ampalu, Kabupaten Padang Pariaman)

YUDI, FAUZI ANDRI (2017) EKSISTENSI INDANG DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus : Korong Guguak, Nagari Lurah Ampalu, Kabupaten Padang Pariaman). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (174kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 1)
BAB I.pdf - Published Version

Download (310kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version

Download (171kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (248kB) | Preview
[img] Text (SKRIPSI FULL TEXT)
full SKRIPSI text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (708kB)

Abstract

ABSTRAK Yudi Fauzi Andri, 1010822013, Skripsi S1, Eksistensi Indang Di Kalangan Remaja (Studi Kasus : Korong Guguk, Nagari Lurah Ampalu, Kabupaten Padang Pariaman). Jurusan Antropologi Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas, Padang 2017. Indang merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional Padang Pariaman khususnya Korong Guguk yang tetap eksis sampai sekarang. Indang merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan sastra lisan Minagkabau dalam bentuk dendangan dengan instrumen pengiring rapa’i. Pada zaman dahulu Indang berfungsi sebagai sarana atau media untuk penyebaran agama Islam. Tetapi seiring berkembangnya zaman Indang berfungsi sebagai sarana hiburan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Sedangkan pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive sampling, dengan membagi informan menjadi informan kunci dan informan biasa. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menjelaskan eksistensi dan fungsi Indang pada remaja korong guguk. Berdasarkan hasil penelitian, Indang dipentaskan pada saat hal yang bersifat kegembiraan atau yang bersifat hiburan, seperti pada waktu acara Alek Nagari, Batagak Panghulu, dan Baralek. Dalam pertunjukan Indang banyak disampaikan nasehat-nasehat atau pesan-pesan yang berkaitan dengan kehidupan pada saat sekarang ini. Indang dibawa oleh seorang pembuka islam yang berasal dari Aceh yang bernama Syeh Abdul Kadir Jailani, dengan maksud untuk menyebarkan agama Islam kedaerah Kabupaten Padang Pariaman dengan menggunakan media Indang. Seiring berkembangnya zaman Indang tidak lagi dijadikan sebagai media penyiaran agama tetapi hanya sebagai hiburan saja. Keberadaan Indang di Korong Guguk masih tetap bertahan di tengah-tengah masyarakat Korong Guguk terutama para remaja yang masih mau melestarikan dan ikut serta dalam penampilan Indang tersebut. Kesenian Indang ini masih tetap eksis pada masyarakat korong guguk terutama generasi muda karena Indang dijadikan sarana pembelajaran.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Drs. Edi indrizal, M.Si
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi
Depositing User: s1 antropologi sosial
Date Deposited: 28 Jul 2017 11:27
Last Modified: 28 Jul 2017 11:27
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/28450

Actions (login required)

View Item View Item