ANALISIS KEGAGALAN BILAH TINGKAT 4 PADA TURBIN UAP TEKANAN RENDAH MELALUI PEMODELAN DINAMIK (KASUS PLTU PANGKALAN SUSU)

Rusli, Meifal (2023) ANALISIS KEGAGALAN BILAH TINGKAT 4 PADA TURBIN UAP TEKANAN RENDAH MELALUI PEMODELAN DINAMIK (KASUS PLTU PANGKALAN SUSU). Masters thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (COVER DAN ABSTRAK)
Abstrak.pdf - Published Version

Download (176kB)
[img] Text (Bab I PENDAHULUAN)
BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (88kB)
[img] Text (BAB V KESIMPULAN)
BAB V Kesimpulan.pdf - Published Version

Download (132kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (153kB)
[img] Text (FULL TEXT)
Thesis Full Text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Salah satu bentuk kegagalan yang banyak ditemukan pada turbin uap adalah munculnya keretakan dan patah lelah pada beberapa bagian turbin, khususnya bilah-bilah turbin. Kegagalan ini yang terjadi akibat pembebanan dinamik yang diawali oleh muncul cacat atau retakan. Kasus yang diamati dalam laporan ini adalah terjadinya retakan pada beberapa bilah turbin tekanan rendah pada PLTU Pangkalan Susu, khususnya pada stage ke 4 (L-1). Bilah turbin tersebut memiliki panjang bilah 500 mm dan retak ditemukan pada beberapa bilah dengan jarak antara 317 mm sampai 334 mm dari kaki bilah. Dan retak dimulai dan menjalar pada sisi yang sama. Pada laporan ini akan dibahas tentang analisis frekuensi pribadi, modus getar dan tegangan yang terjadi akibat respon dinamik dari bilah turbin dalam kondisi baik dan mengalami keretakatan dengan panjang retak bervariasi akibat penjalaran. Posisi retak berada pada ketinggian 325 dari kaki/root dari bilah, dengan variasi panjang retak 10 mm, 12 mm, 14 mm, 16 mm, 18 mm, dan 20 mm. Analisis dilakukan dengan menggunakan paket pemrograman Finite Element Method (FEM). Retakan awal dapat terjadi di seluruh permukaan bilah karena beberapa mekanisme, seperti korosi, erosi karena masuknya partikel asing dan kavitasi. Namun retak atau cacat awal yang tersebar di beberapa bagian bilah turbin tidak semuanya menjalar, kecuali pada bagian dimana tegangan yang terjadi sangat besar. Oleh karena itu respon dinamik dari bilah sangat menentukan posisi dimana retakan dapat menjalar. Pada kasus ini, tegangan yang cukup besar bekerja di daerah sisi dengan jarak 30 mm – 120 mm dan 280 mm – 325 mm dari kaki atau root bilah. Posisi ini mengkonfirmasi posisi retak yang ditemukan pada beberapa bilah pada kasus ini. Kontribusi beban dinamik dalam penjalaran retak semakin besar dengan semakin besarnya panjang retakan. Penjalaran retakan menyebabkan turunnya frekuensi pribadi dari bilah dan dapat mendekati frekuensi operasi dari turbin, yang mengakibatkan respon getaran bilah menjadi meningkat. Meningkatnya respon getaran secara lansung akan menaikkan tegangan yang berkerja pada retakan. Fenomena ini menyebabkan retakan menjalar semakin cepat, dan dapat merata di seluruh bilah

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: Ir. Insannul Kamil, Ph.D, IPM, ASEAN Eng.
Uncontrolled Keywords: Turbin Tekanan Rendah Retak Frekuensi Pribadi Modus Getar Analisis tegangan
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Divisions: Pascasarjana (S2)
Depositing User: S2 Profesi Insinyur
Date Deposited: 20 Sep 2023 09:14
Last Modified: 20 Sep 2023 09:14
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/216839

Actions (login required)

View Item View Item