Zahwa, Vieny Adha (2023) MEKANISME VARIASI HUJAN DIURNAL DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BERDASARKAN DATA RAIN GAUGE, IMERG DAN ERA5. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Cover dan Abstrak)
01. Abstrak.pdf - Published Version Download (133kB) |
|
Text (Bab I)
02. Bab I.pdf - Published Version Download (144kB) |
|
Text (Bab V)
03. Bab V.pdf - Published Version Download (91kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
04. Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (183kB) |
|
Text (Tugas Akhir Ilmiah Utuh)
Tugas Akhir Ilmiah Utuh.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Siklus diurnal curah hujan merupakan sirkulasi utama atmosfer di kawasan tropis. Siklus ini dapat berbeda antara satu daerah dengan daerah lain karena erat kaitannya dengan faktor lokal seperti kondisi topografi, permukaan tanah, interaksi darat-laut, dan lain sebagainya. Dari penelitian sebelumnya terlihat adanya perbedaan siklus diurnal antara wilayah barat dan timur Sumatra. Namun penelitian di Sumatra bagian timur sangat terbatas terutama di pulau-pulau kecil, salah satunya di Kepulauan Bangka Belitung. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik variasi diurnal curah hujan yang terjadi di Kepulauan Bangka Belitung menggunakan data curah hujan dari stasiun rain gauge dan data Integrated Multi-satellite Retrievals for GPM (IMERG). Parameter kelembaban relatif, temperatur, pola angin, convective available potential energi (CAPE) dan kecepatan vertikal udara dari data The European Centre for Medium Range Weather Forecast (ECMWF) Reanalysis 5th Generation (ERA5) dan stasiun rain gauge juga digunakan untuk menganalisis mekanisme variasi diurnal yang terjadi di Kepulauan Bangka Belitung. Secara umum, melalui pengamatan akumulasi hujan (precipitation amount, PA), frekuensi hujan (precipitation frequency, PF), dan intensitas hujan (precipitation intensity, PI) di Kepulauan Bangka Belitung terlihat memiliki waktu puncak pada pukul 14.00–15.00 WIB. Puncak dominan yang terjadi pada siang hari konsisten dengan waktu konveksi yang terjadi di permukaan yang terlihat dari nilai CAPE, temperatur permukaan, kelembaban udara dan kecepatan vertikal udara yang menunjukkan puncak pada 10.00–14.00 WIB. Dengan demikian, hujan yang terjadi di Kepulauan Bangka Belitung dominan berasal dari proses konveksi lokal akibat pemanasan daratan, bukan kiriman konveksi dari daerah lain. Namun, karena uap air sebagian besar berasal dari lautan sekitar (Laut Jawa dan Selat Karimata), curah hujan di Kepulauan Bangka Belitung menunjukkan variasi spasial yang signifikan bergantung kepada jarak pulau ke lautan tersebut. Karena lebih dekat ke Laut Jawa, Pulau Belitung menerima uap air lebih tinggi, sehingga curah hujan di pulau ini lebih tinggi dari Pulau Bangka sepanjang tahun.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Dr. techn. Marzuki |
Uncontrolled Keywords: | Bangka Belitung, ERA5, IMERG, variasi diurnal |
Subjects: | Q Science > QC Physics |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Fisika |
Depositing User: | s1 fisika fisika |
Date Deposited: | 19 Sep 2023 01:16 |
Last Modified: | 19 Sep 2023 01:16 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/215382 |
Actions (login required)
View Item |