PENGALAMAN KOMUNIKASI BUNDO KANDUANG TENTANG PENDIDIKAN SEKS (Studi Fenomenologi Bundo Kanduang yang Mengikuti Lokakarya LP2M Kota Padang Mengenai Kesehatan Seks dan Reproduksi)

Salsabila, Rizki Amalia (2023) PENGALAMAN KOMUNIKASI BUNDO KANDUANG TENTANG PENDIDIKAN SEKS (Studi Fenomenologi Bundo Kanduang yang Mengikuti Lokakarya LP2M Kota Padang Mengenai Kesehatan Seks dan Reproduksi). Diploma thesis, Universitas Andalas.

	Text (cover dan abstrak) COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (390kB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf - Published Version Download (310kB)
	Text (BAB V) BAB V.pdf - Published Version Download (283kB)
	Text (daftar pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (303kB)
	Text (skripsi full) SALSABILA RIZKI AMALIA (1).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Kejahatan seksual semakin menghantui anak dan remaja dan membuat orang tua hati-hati melepaskan anaknya untuk bersosialiasi dengan temannya. Dibutuhkan bekal bagi orang tua tentang Pendidikan seks untuk anak, supaya anak tidak terjebak pada seks yang menyimpang dan terhindar dari kejahatan seksual. Pernan orang tua sangat penting dalam pengetahuan seks anak, maka dari itu diperlukan media yang bisa dimanfaatkan orang tua sebagai sarana penambahan ilmu mengenai pendidikan seks untuk disalurkan pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat Bagaimana pengalaman komunikasi orang tua tentang pendidikan seks setelah mengikuti lokakarya tentang kesehatan seks dan reproduksi?. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi Edmund Husserl dan menggunakan paradigma konstruktivisme. Informan yang diteliti adalah peserta lokakarya LP2M Kota Padang tentang Seks dan Reproduksi. Hasil penelitian membuktikan bahwa pendidikan seks sebagai pengetahuan yang penting untuk diberikan orang tua kepada anak sejak dini. Namun para orang tua yang mengikuti lokakarya LP2M Kota Padang menganggap bahwa memberikan Pendidikan seks merupakan sesuatu yang tabu. Meskipun demikian, melalui lokakarya ini para orang tua merasa sudah memberikan Pendidikan seks kepada anaknya berdasarkan norma agama dan adat yang tertanam dalam diri orang tua. Namun pengetahuan masih kurang karena dengan mengikuti Lokakarya ini, persepsi orang tua berubah tentang Pendidikan seks. Dalam memberi pendidikan seks pada anak dibutuhkan komunikasi intens antara orang tua dengan anak. Komunikasi yang digunakan oleh orang tua menggunakan komunikasi verbal dengan lisan seperti menyampaikan pesan-pesan terkait Pendidikan seks dan secara non verbal yang diterapkan dengan kode, maupun perilaku orang tua. Melalui komunikasi ini, anak memahami dan mengerti mengenai pendidikan seks yang disampaikan oleh orang tua mereka.

Actions (login required)

View Item