FILM LIAM DAN LAILA : KAJIAN INTERTEKSTUAL

Agung, Setiyawan (2023) FILM LIAM DAN LAILA : KAJIAN INTERTEKSTUAL. Diploma thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abtrak.pdf - Published Version Download (556kB)
	Text (BAB I Pendahuluan) BAB I.pdf - Published Version Download (502kB)
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf - Published Version Download (372kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (377kB)
	Text (Skripsi Full) FILM LIAM DAN LAILA.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara kualitatif mengenai unsur Intrinsik cerita, analisis Intertekstual dan Suprasegmental dan makna Ideologeme yang terdapat di dalam cerita Film Liam dan Laila karya Arief Malinmudo. Untuk menyajikan tujuan tersebut digunakan teori intertekstual Julia Kristeva. Menurutnya, ranah karya fiksi berada dalam modalitas teks social dan historis yang disarikan dalam bentuk Ideologeme. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis suprasegmental dan intertekstual. Cara kerja penelitian ini yaitu mencari Intertekstual yang ada di dalam teks cerita Film Liam dan Laila. teks tersebut merupakan kode yang terkait dengan teks sosial dan budaya yang ditemukan di dalam film dan di hubungkan dengan teks luar. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa adanya unsur naratif di dalam Film seperti Peristiwa, Tokoh dan penokohan, Latar dan teks sosial dan budaya yang ditemukan di dalam teks cerita Film Liam dan Laila memiliki kesamaan dan kesejajaran dengan teks sosial dan budaya yang ada pada teks luar. Bentuk teks budaya yang ditemukan di dalam cerita Film Liam dan Laila diantaranya adat dan budaya Minangkabau, Perkawinan, Mamak dan Kemenakan, Rumah Gadang, Bundo Kanduang, Peristiwa Serangan Teroris di ibu kota Perancis. Teks-teks tersebut didominasi oleh budaya Minangkabau yang menjadikannya sebuah film. Produksi makna yang dihasilkan melalui Oposisi, tranformasi dan tranposisi. Bagaimana oposisi tidak mempersatukan dua sistem tanda yang berbeda, sehingga muncul tranformasi ‘malakok’ dan tranposisi yaitu agama Islam. Dengan atas nama Agama tidak ada lagi perbedaan kepercayaan di dalam lingkungan Rumah Gadang karena Agama merupakan Landasan dasar di dalam Rumah Gadang di Minangkabau. Teks budaya dalam Film Liam dan Laila ini hadir di tengah masyarakat masih kental dalam memperjuangakan adat istiadat yang ada di Minangkabau.

Actions (login required)

View Item