Citra, Kiki Krevani (2016) HUBUNGAN POSTERIOR TO ANTERIOR MITRAL VALVE LEAFLETS LENGTH RATIO DENGAN DERAJAT KEPARAHAN STENOSIS MITRAL REMATIK. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (ABSTRAK)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (54kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I. PENDAHULUAN)
BAB 1. PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (114kB) | Preview |
|
|
Text (BAB VI. PENUTUP)
BAB VI. PENUTUP.pdf - Published Version Download (98kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (218kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Latar Belakang: Stenosis mitral rematik (SMR) merupakan penyebab penyakit pada katup mitral yang banyak ditemukan di negara berkembang. Penentuan derajat keparahan SMR sangat penting terkait dengan prognosis dan tatalaksana terhadap penyakit tersebut. Metode ekokardiografi saat ini memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penentuan derajat keparahan SMR. Posterior to Anterior Mitral Valve Leaflets Length Rasio (Rasio PMVL/AMVL) dapat menjadi salah satu metode semikuantitatif yang sederhana, mudah serta akurat dalam menetukan derajat keparahan SMR. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan desain potong lintang. Subjek penelitian adalah semua pasien stenosis mitral rematik yang dilakukan pemeriksaan ekokardiografi untuk diukur rasio PMVL/AMVL serta penentuan derajat keparahan berdasarkan mitral valve area (MVA) planimetri. Uji analisis yang digunakan untuk menilai hubungan rasio PMVL/AMVL dengan derajat keparahan SMR menggunakan one-way Anova. Hasil Penelitian: Dari 71 pasien SMR terdapat 19 pasien SMR ringan, 19 pasien SMR sedang dan 33 pasien SMR berat. Mayoritas subjek adalah perempuan dengan rentang usia 38 sampai 43 tahun dan irama atrial fibrilasi. Pada pemeriksaan ekokardiografi rerata fraksi ejeksi ± 55% dengan peningkatan LAVI dan SPAP yang bertambah sesuai beratnya keparahan SMR (LAVI; 44±1,3 vs 55±1,5 vs 74±1,7 ml/m2 SPAP; 29±1,2 vs 46±9,0 vs 68±1,4 mmHg). Terdapat perbedaan panjang PMVL pada berbagai derajat keparahan SMR (28±5,6 vs 22±4,0 vs 17±5,2 mm; p<0,001), namun tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada panjang AMVL 33±5,5 vs 33±5,4 vs 32±5,1 mm; p=0,93). Pada uji post-hoc didapatkan bahwa rasio PMVL/AMVL ditemukan bermakna secara signifikan terhadap derajat keparahan SMR (p<0,001). Kesimpulan: Rasio PMVL/AMVL berhubungan secara bermakna dengan derajat keparahan SMR. Kata Kunci: Rasio PMVL/AMVL, derajat keparahan SMR.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RZ Other systems of medicine |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis |
Date Deposited: | 29 Dec 2016 02:16 |
Last Modified: | 29 Dec 2016 02:16 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/20027 |
Actions (login required)
View Item |