Triziska, Triziska (2016) PEMBENTUKAN DAN KARAKTERISASI SISTEM BINER IBUPROFEN-ASAM GLUTARAT DENGAN TEKNIK SOLVENT DROP GRINDING. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (abstrak)
abstrak Fiks Triziska.pdf - Published Version Download (421kB) | Preview |
|
|
Text (bab i)
II. BAB 1.pdf - Published Version Download (263kB) | Preview |
|
|
Text (bab v)
III. BAB V.pdf - Published Version Download (109kB) | Preview |
|
|
Text (daftar pustaka)
IV. Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (214kB) | Preview |
|
|
Text (skripsi full text)
Skripsi Triziska.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview |
Abstract
Ibuprofen merupakan salah satu Non Steroid Anti Inflammation Drug (NSAID) yang digunakan secara luas sebagai antiinflamasi, analgesik dan antipiretik. Berdasarkan Biopharmaceutical Classification System (BCS) ibuprofen termasuk ke dalam kelas II dengan permeabilitas yang tinggi dan kelarutan yang rendah. Upaya untuk meningkatkan laju disolusi suatu senyawa obat yang sukar larut dalam air umumnya melibatkan interaksi antara dua senyawa (sistem biner) yang dapat menghasilkan interaksi fisika dan kimia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pembentukan sistem biner tehadap ibuprofen menggunakan koformer asam glutarat dengan teknik Solvent Drop Grinding terhadap laju kelarutan dan laju disolusinya. Pembentukan sistem biner ibuprofen-asam glutarat dilakukan dengan perbandingan 1:1 mol dengan cara menggiling sampel yang ditambahkan 0,85mL etanol dengan alat Planetary ball mill 500 rpm selama 1 jam. Sebagai pembandingnya juga dilakukan pembentukan campuran fisik ibuprofen-asam glutarat 1:1 mol yang hanya dihomogenkan selama 10 menit. Sampel sistem biner dan campuran fisik ibuprofen-asam glutarat dikarakterisasi dengan difraksi sinar-X (XRD), Fourier Transform Infra-Red (FTIR), Scanning Electron Microscopy (SEM), Distribusi Ukuran Partikel dan Differential Scanning Electron (DSC). Selain itu juga dilakukan uji perolehan kembali, uji kelarutan dan uji disolusi untuk melihat adanya perbedaan antara sampel ibuprofen murni, sistem biner dan campuran fisik. Hasi analisa difraksi sinar-X menunjukkan adanya penurunan pada derajat kristalinitas, analisa FT-IR menunjukkan tidak adanya interaksi kimia, analisa SEM menunjukkan adanya pembentukan agregat antara ibuprofen dan asam glutarat yang dibuktikan dengan analisa distribusi ukuran partikel, sistem biner memiliki partikel yang lebih besar dan analisa DSC menunjukkan penurun titik leleh pada sampel sistem biner. Pembentukan sistem biner ibuprofen-asam glutarat menunjukkan terbentuknya campuran eutektik sederhana yang ditandai dengan penurunan titik leleh pada analisa DSC. Hasil Uji kelarutan pada sampel sistem biner menunjukkan peningkatan 2,21x lebih tinggi dibandingkan bentuk murninya. Hasil uji disolusi juga menunjukkan bahwa pada menit ke-60 sampel sistem biner juga mengalami kenaikan % terdisolusi yakni 92,09%.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology |
Divisions: | Fakultas Farmasi |
Depositing User: | s1 Fakultas Farmasi |
Date Deposited: | 06 Dec 2016 07:01 |
Last Modified: | 06 Dec 2016 07:01 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/18932 |
Actions (login required)
View Item |