Hubungan Pola Konsumsi Ikan Dan Tingkat Pendapatan Orangtua Dengan Status Gizi Anak Balita Keluarga Nelayan Di Kelurahan Pasir Nan Tigo Kota Padang 2016

Farah, Mellysa (2016) Hubungan Pola Konsumsi Ikan Dan Tingkat Pendapatan Orangtua Dengan Status Gizi Anak Balita Keluarga Nelayan Di Kelurahan Pasir Nan Tigo Kota Padang 2016. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Abstrak Upload)
1.Abstrak upload.pdf - Published Version

Download (117kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 1 Upload)
2. Bab 1 upload.pdf - Published Version

Download (135kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab 6)
3.Bab 6 pdf.pdf - Published Version

Download (98kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar pustaka)
4.DAFTAR PUSTAKA pdf.pdf - Published Version

Download (98kB) | Preview
[img] Text
5.Skripsi pdf.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Prevalensi balita pendek di Kota Padang 16,82% sedangkan daerah penelitian kategori pendek sebesar 27.21%. Salah satu zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan adalah protein. Salah satu sumber protein yang berasal dari hewani adalah ikan.Selain kaya protein juga memiliki zat gizi lain. Namun, Konsumsi ikan di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara lain, padahal Indonesia terdiri dari 2/3 lautan dibandingkan daratan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola konsumsi ikan dan tingkat pendapatan orang tua dengan status gizi anak balita keluarga nelayan. . Metode Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain cross-sectional yang dilakukan di Kelurahan Pasir Nan Tigo dari Maret 2016-Oktober 2016. Sampel terdiri dari 73 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Multistage Random Sampling. Data diolah menggunakan SPSS melalui uji Chi-Square untuk variabel bivariat dengan 95%CI (α=0,05). Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis ikan yang paling banyak dikonsumsi adalah ikan tongkol (49.3%), frekuensi makan ikan yang paling banyak adalah kategori sering (49.3%), jumlah protein ikan dengan kategori cukup (56.2%),pendapatan orangtua yang paling banyak adalah kategori miskin (52.1%). Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara jumlah protein ikan (p=0.03), pendapatan orangtua (p=0.00) dengan status gizi berdasarkan TB/U. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara frekuensi makan ikan dengan status gizi berdasarkan TB/U (p=0.33). Kesimpulan Jenis ikan yang paling banyak dikonsumsi adalah ikan tongkol. Jumlah protein ikan dan pendapatan oranngtua memiliki hubungan yang bermakna dengan status gizi berdasarkan TB/U. Oleh karena itu perlunya variasi pengolahan ikan agar balita tidak bosan mengkonsumsi ikan. Perlunya ditingkatkan keterampilan memasak pada ibu dalam pengolahan ikan untuk mendukung perekonomian keluarga. Daftar Pustaka : 46 (1998-2015) Kata Kunci : Status Gizi, Pola Konsumsi Ikan, Balita

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Fakultas Kesehatan Masyarakat
Depositing User: s1 kesehatan masyarakat
Date Deposited: 31 Oct 2016 06:32
Last Modified: 31 Oct 2016 06:32
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/18631

Actions (login required)

View Item View Item