EFEKTIVITAS FORMULASI SENYAWA EKSTRASELULER DAN INTRASELULER BAKTERI ISOLAT UBCR_12 DALAM MENEKAN JAMUR Colletotrichum gloeosporioides SECARA In-Vitro

Helmi, Fuaddi (2016) EFEKTIVITAS FORMULASI SENYAWA EKSTRASELULER DAN INTRASELULER BAKTERI ISOLAT UBCR_12 DALAM MENEKAN JAMUR Colletotrichum gloeosporioides SECARA In-Vitro. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version

Download (50kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (123kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 5 Penutup)
BAB 5 Penutup.pdf - Published Version

Download (45kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (313kB) | Preview
[img] Text (Skripsi full text)
Skripsi full text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Penggunaan bakteri rizosfer yang bersifat antagonis sebagai agen biokontrol telah banyak dimanfaatkan untuk mengendalikan jamur patogen tanaman. Namun, aplikasi menggunakan bakteri secara langsung dapat mengganggu keseimbangan ekosistem alam. Sebagai alternatifnya, pemanfaatan bakteri menguntungkan ini dapat diaplikasikan dalam bentuk formulasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas formulasi senyawa ekstraseluler dan intraseluler isolat UBCR_12 dalam menekan jamur Colletotrichum gloeosporioides secara in-vitro. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode eksperimen dengan menguji efektivitas formulasi senyawa ekstraseluler dan intraseluler bakteri UBCR_12 hasil freeze drying dalam menekan pertumbuhan jamur C. gloeospoiroides. Senyawa hasil formulasi ini selanjutnya dilarutkan menggunakan tiga jenis pelarut yang berbeda (akuades, etanol, dan kloroform) sebelum digunakan dalam pengujian dual culture untuk menentukan daya hambatnya terhadap C. gloeosporioides. Freeze drying terhadap senyawa ekstraseluler dan intraseluler bakteri UBCR_12 menghasilkan bentuk pasta. Daya hambat tertinggi dari pasta senyawa ekstraseluler (13,57 % pada 8 HSA) diperoleh dari perlakuan pelarut etanol yang diinkubasi di suhu dingin (-15oC). Sebaliknya, formulasi senyawa intraseluler tidak diuji efektivitas daya hambatnya dikarenakan hasil formulasi tidak mencukupi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: s1 agroekoteknologi pertanian
Date Deposited: 26 Aug 2016 02:09
Last Modified: 26 Aug 2016 02:09
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/15665

Actions (login required)

View Item View Item