Perbandingan Gambaran Histopatologi Nervus Optikus Tikus Yang Mengalami Intoksikasi Metanol Terhadap Pemberian Metilprednisolon, Citicholine serta Kombinasi Keduanya

Ferliando, Ficky (2022) Perbandingan Gambaran Histopatologi Nervus Optikus Tikus Yang Mengalami Intoksikasi Metanol Terhadap Pemberian Metilprednisolon, Citicholine serta Kombinasi Keduanya. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (cover and abstract)
cover dan abstrak.pdf - Published Version

Download (655kB)
[img] Text (BAB 1 ( Pendahuluan ))
2. BAB 1 ( Pendahuluan).pdf - Published Version

Download (434kB)
[img] Text (BAB V Kesimpulan dan Saran)
3. BAB Akhir (PenutupKesimpulan).pdf - Published Version

Download (361kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
4. Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (458kB)
[img] Text (Tesis dr. Ficky Ferliando)
tesis dr. ficky ferliando.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Pendahuluan: Intoksikasi metanol mengakibatkan kerusakan saraf optik yang diakibatkan oleh akumulasi asam format. Penatalaksanaan neuropati optik toksik metanol masih merupakan tantangan dan belum memberikan hasil yang memuaskan. Efek neuroprotektif dan anti inflamasi dari metilprednisolon diharapkan dapat mengatasi kerusakan saraf optik akibat intoksikasi metanol. Citicholine dianggap sebagai molekul yang menjanjikan untuk strategi neuroprotektif dan anti-apoptotik Tujuan: Membandingkan gambaran histopatologi nervus optik tikus yang mengalami intoksikasi metanol terhadap pemberian metilprednisolon, citicholine serta kombinasi keduanya. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental untuk membandingkan kerusakan saraf optik secara histopatologi pada tikus yang mengalami intoksikasi metanol setelah pemberian metilprednisolon, citicholine dan kombinasi. Objek penelitian berupa 28 ekor tikus yang terbagi dalam 4 kelompok dan mengikuti prosedur intoksikasi metanol. Kelompok I tanpa terapi, kelompok II mendapatkan terapi metilprednisolon, kelompok III mendapatkan terapi citicholine, dan kelompok IV mendapatkan kombinasi. Enukleasi dilakukan setelah 3 hari. Pemeriksaan histopatologi dilakukan dengan menilai persentase vakuolisasi pada saraf optik. Analisis statistik menggunakan uji One Way Annova. Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukkan rata-rata persentase vakuolisasi pada kelompok I sebesar 39.086±4.86, kelompok II sebesar 22.429±3.600, kelompok III sebesar 18.286±2.974, dan kelompok IV sebesar 13.943±3.874. Secara statistik didapatkan terdapat penurunan bermakna antara kelompok yang mendapatkan metilprednisolon, citicholine dan kelompok yang mendapatkan terapi kombinasi dibandingkan kelompok tanpa terapi. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok yang mendapatkan terapi metilprednisolon dan citicholine tunggal. Kesimpulan: Terdapat penurunan bermakna persentase vakuolisasi saraf optik yang mengalami intoksikasi metanol setelah pemberian terapi metilprednisolon, citicholine dan terapi kombinasi. Pemberian terapi kombinasi metilprednisolon dan citicholine memiliki efek sinergis dalam menurunkan persentase vakuolisasi saraf optik tikus yang mengalami intoksikasi metanol

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: Dr.dr.muhammad hidayat SpM(K)
Uncontrolled Keywords: intoksikasi metanol, vakuolisasi, metilprednisolon, citicholine.
Subjects: R Medicine > RE Ophthalmology
Divisions: Pascasarjana (S2)
Depositing User: s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis
Date Deposited: 06 Dec 2022 07:19
Last Modified: 06 Dec 2022 07:19
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/117742

Actions (login required)

View Item View Item