Preventif Selenite Induced Cataract Berdasarkan Nilai Kadar Malondialdehyde Setelah Pemberian Vitamin C

Andri, Yosrizal (2022) Preventif Selenite Induced Cataract Berdasarkan Nilai Kadar Malondialdehyde Setelah Pemberian Vitamin C. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
1.COVER DAN ABSTRAK. PDF.pdf - Published Version

Download (448kB)
[img] Text (BAB I (Pendahuluan))
2. BAB I (PENDAHULUAN) PDF.pdf - Published Version

Download (323kB)
[img] Text (BAB Akhir (Penutup: Kesimpulan))
3. BAB AKHIR (Penutup;Kesimpulan) pdf.pdf - Published Version

Download (262kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
4. DAFTAR PUSTAKA. PDF.pdf - Published Version

Download (317kB)
[img] Text (Skripsi Full Text)
5. Tesis dr. Andri Yosrizal (UPLOAD) PDF.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (12MB) | Request a copy

Abstract

Pendahuluan : Katarak merupakan penyakit yang disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya proses penuaan. Dengan meningkatnya usia, pembentukan radikal bebas akan menimbulkan reaksi patologis pada lensa dan senyawa toksik lainnya, sehingga terjadi reaksi oksidatif. Sodium selenite dapat menginduksi terjadinya stres oksidatif pada lensa mata tikus coba. Pemberian injeksi vitamin C sebagai antioksidan dapat mengurangi reaktivitas radikal bebas yang ditimbulkan reaksi oksidatif pada lensa katarak yang diinduksi dengan sodium selenite. Tujuan : Mengetahui efek preventif pemberian vitamin C pada selenite induced cataract berdasarkan nilai kadar malondialdehyde (MDA). Metode : Penelitian ini adalah penelitian eksperimental terhadap 30 ekor tikus yang kemudian dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan (P1, P2, P3, P4, dan P5). Lensa diekstraksi untuk dilakukan pengukuran malondialdehyde. Nilai kadar MDA kemudian dianalisis dengan menggunakan uji statistik Oneway Annova. Hasil : Rata-rata nilai kadar MDA pada kelompok P1, P2, P3, P4 dan P5 berturut turut adalah 2,04, 3,24, 3,66, 2.43, dan 2.56 nmol/mL. Secara statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan kadar MDA pada masing-masing kelompok perlakuan dengan nilai p = 0,403 (p>0,05). Analisis perbedaan rata-rata MDA antara 2 kelompok menunjukkan rata-rata kadar MDA tikus kelompok P4 dan P5 relatif lebih rendah dibandingkan P2 dan P3, namun lebih tinggi dibandingkan dengan P1. Kesimpulan : Pemberian vitamin C dapat menurunkan kadar MDA lensa yang sudah mengalami kataraktogenesis, hal ini dapat memperlambat progresifitas katarak pada lensa.

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: dr. Rinda Wati, SpM (K)
Uncontrolled Keywords: radikal bebas, antioksidan, vitamin C, malondialdehyde
Subjects: R Medicine > RE Ophthalmology
Divisions: Pascasarjana (S2)
Depositing User: s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis
Date Deposited: 22 Aug 2022 08:46
Last Modified: 22 Aug 2022 08:46
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/109547

Actions (login required)

View Item View Item