HUBUNGAN OBESITAS DENGAN LUARAN PASIEN COVID-19 YANG DIRAWAT DI RUANG INTENSIF RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

ILHAM, - (2022) HUBUNGAN OBESITAS DENGAN LUARAN PASIEN COVID-19 YANG DIRAWAT DI RUANG INTENSIF RSUP DR. M. DJAMIL PADANG. Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img] Text (COVER DAN ABSTRAK)
Cover abstrak.pdf - Published Version

Download (452kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (298kB)
[img] Text (BAB VII)
BAB VII.pdf - Published Version

Download (174kB)
[img] Text (DAFATAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (227kB)
[img] Text (THESIS FULL)
TESIS dr. ILHAM .pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Obesitas merupakan salah satu faktor risiko untuk mengalami COVID- 19 dengan klinis berat, hal ini karena pasien tersebut cenderung memiliki komorbid seperti penyakit metabolik dan penyakit kardiovaskuler. Obesitas dapat memberikan luaran yang buruk, seperti durasi rawatan yang lebih lama, angka kejadian ARDS dan kematian yang lebih tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan obesitas dengan luaran pasien COVID-19 terkonfirmasi. Metode: Penelitian analitik dengan desain kohort retrospektif pada pasien COVID-19 yang dirawat di ruang intensif RSUP Dr. M. Djamil Padang. Data diambil dari rekam medis pasien mulai dari November 2021 sampai Februari 2022. Hubungan obesitas dengan lama rawatan dan mortalitas pasien dilakukan menggunakan uji Chi-square. Hasil: Penelitian ini mendapatkan hasil karakteristik pasien COVID-19 dengan obesitas terbanyak adalah perempuan (54,20%). Kelompok usia terbanyak adalah 60-69 tahun (31,3%). 83,3% pasien obesitas didapatkan dengan derajat klinis kritis. Penanda inflamasi berupa Prokalsitonin, ferritin, IL6 dan d-dimer tidak berhubungan signifikan dengan obesitas. Diabetes mellitus berhubungan signifikan terhadap luaran pasien COVID-19 dengan obesitas dan non obesitas (0,009%). Obesitas tidak berhubungan dengan lama rawatan pasien pasien COVID-19 di rumah sakit, namun berhubungan signifikan terhadap lama rawatan di ruang intensif [OR 3,67 (95% CI, 1,09-12,35)]. Obesitas berhubungan signifikan terhadap mortalitas [OR 2,84 (95% CI, 1,12-7,18)] dan lama konversi pasien COVID-19 di ruang intensif [OR 30,00 (95% CI, 2,85-31,61)]. Pada obesitas ditemukan perluasan jaringan adiposa baik subkutan dan viseral yang dapat meningkatkan keadaan proinflamasi, protrombotik, dan vasokonstriksi yang berpengaruh terhadap perburukan klinis pasien COVID-19. Keadaan tersebut juga dapat bermanifestasi sebagai resistensi insulin, hipertensi, aterosklerosis, penyakit kardiovaskular dan keadaan immunokompromais yang berujung pada tingginya angka mortalitas. Kesimpulan: Obesitas didapatkan berhubungan bermakna terhadap mortalitas, lama konversi dan lama rawatan pasien COVID-19 di ruang intensif.

Item Type: Thesis (Masters)
Primary Supervisor: dr. Fenty ANGGRAINY, Sp. P (K). FAPSR
Uncontrolled Keywords: COVID-19, obesitas, lama rawatan, lama konversi, mortalitas
Subjects: R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
Divisions: Pascasarjana (S2)
Depositing User: s2 Program Pendidikan Dokter Spesialis
Date Deposited: 28 Jul 2022 08:02
Last Modified: 28 Jul 2022 08:02
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/107971

Actions (login required)

View Item View Item