eprintid: 463730 rev_number: 36 eprint_status: archive userid: 34 dir: disk0/00/46/37/30 datestamp: 2024-02-28 02:38:10 lastmod: 2024-02-28 02:38:10 status_changed: 2024-02-28 02:38:10 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: dinaerlina08021999@gmail.com creators_name: DINA, ERLINA creators_id: 1910611006 contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/THS contributors_type: http://www.loc.gov/loc.terms/relators/SAD contributors_name: YAN, HERYANDI contributors_name: ZULKARNAIN, ZULKARNAIN contributors_id: 196401141989021002 contributors_id: 195812301982031002 title: PERFORMA PRODUKSI TELUR BURUNG PUYUH (Coturnix coturnix japonica) YANG MENDAPAT BEBERAPA LAMA PENCAHAYAAN DAN LEVEL PROTEIN PADA FASE AWAL PRODUKSI ispublished: unpub subjects: SF divisions: 06 full_text_status: restricted keywords: Puyuh, Lama pencahayaan, Level protein, Performa produksi. note: Dr.Ir. Yan Heryandi,MP abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa produksi telur burung puyuh (Coturnix coturnix japonica) yang mendapat beberapa lama pencahayaan dan level protein pada fase awal produksi. Penelitian ini menggunakan 144 ekor burung puyuh (Coturnix coturnix japonica) umur 6-16 minggu. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini yaitu pola Rancangan Petak Terbagi (RPT) dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan 4 x 3 dan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu lama pencahayaan terdiri dari C1 (12 jam), C2 (14 jam), C3 (16 jam) dan C4 (18 jam). Faktor kedua yaitu level protein terdiri dari P1 (17%), P2 (19%) dan P3 (21%). Parameter yang diamati adalah konsumsi ransum, produksi telur (quail day production), konversi ransum dan pertambahan berat badan puyuh. Data dianalisis menggunakan Analysis of Varians (ANOVA). Perlakuan yang berpengaruh dilakukan pengujian lanjut dengan uji DMRT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi lama pencahayaan dan level protein berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap pertambahan berat badan puyuh. Faktor lama pencahayaan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi ransum, produksi telur (quail day production), pertambahan berat badan dan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konversi ransum burung puyuh. Faktor level protein berpengaruh tidak nyata (P>0,05) pada semua parameter. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa lama pencahayaan 14, 16 dan 18 jam dengan level protein 17, 19 dan 21% dapat digunakan pada burung puyuh fase awal produksi untuk perbaikan performa produksi telur. date: 2024-02-15 date_type: submitted institution: UNIVERSITAS ANDALAS department: Departemen Teknologi Produksi Ternak Fakultas Peternakan thesis_type: diploma thesis_name: other referencetext: Abidin, Z. 2002. Meningkatkan Produktivitas Puyuh. Agro Media Pustaka, Jakarta. Amrullah, I. K. 2003. Seri Beternak Mandiri: Nutrisi Ayam Broiler. Lembaga Satu Gunung Budi, Bogor. Anggorodi, R. 1985. Kemajuan Mutakhir dalam Ilmu Makanan Ternak Unggas. Indonesia University Press, Jakarta. Anwar, H. dan E. Safitri. 2005. Antiprolaktin sebagai penghambat proses Moulting. Berk. Penel. Hayati. (11):25-29. Bachari, I., Roeswandy dan A. Nasution. 2006. Pemanfaatan solid dekanter dan suplementasi mineral Zinkum dalam ransum terhadap produksi burung puyuh (Coturnix coturnix japonica) umur 6-17 minggu dan daya tetas. Jurnal Agribisnis Peternakan. 2(2):72-77. Badan Standardisasi Nasional. 2006. Pakan Puyuh Bertelur (Quail layer). SNI 01-3907-2006. Jakarta. Bell, D. D. and W. D. Weaver. 2002. Comercial Chicken Meat and Egg Production. 5th Ed. Kluwer Academic Publishers, United States of America. Chowdhury, V. S., K. Yamamoto, T. Ubuka, G. E. Bentley, A. Hattori and K. Tsutsui. 2010. Melatonin stimulates the release of gonadotropin-inhibitory hormone by the avian hypothalamus. Endocrinology. 151(1):271-280. Dewati, R. Hidayat dan Kususiyah. 2020. Pengaruh pemberian level protein pakan berbeda terhadap performa ayam merawang umur 2-12 minggu. Buletin Peternakan Tropis. 1(1):5-9. Djulardi, A. 2022. Nutrisi Puyuh Konsep dan Aplikasinya. Cetakan Pertama. Minangkabau Press, Padang. Djulardi, A., H. Muis dan S. A. Latif. 2006. Nutrisi Aneka Ternak dan Satwa Harapan. Andalas University Press, Padang. Hafid, H. and R. Ade. 2017. Analysis of the financial feasibility of quail breeding business by a group of slooming shoots in kendari city. Journal Husbandry Science and Technology. 4(1):1-5. Kartasudjana, R. dan E. Suprijatna. 2010. Manajemen Ternak Unggas. Penebar Swadaya, Jakarta. Kasiyati. 2018. Peran cahaya bagi kehidupan unggas: respons pertumbuhan dan reproduksi. Buletin Anatomi dan Fisiologi. 3(1):116-125. Kasiyati. 2018. Regulasi fotodeteksi: peran cahaya pada performa produksi telur unggas. Buletin Anatomi dan Fisiologi. 3(2):150-160. Khaskheli, A. A. 2020. Effects of light intensity and photoperiod on growth and reproductive performance of Coturnix japonica: A Review. Turkish Journal of Agriculture-Food Science and Technology. 8(10):2113-2117. Kulsum, U., L. R. Muryani dan D. Sunarti. 2017. Pengaruh tingkat protein ransum dan lama pencahayaan terhadap bobot potong, persentase karkas dan non karkas burung puyuh jantan. Jurnal Peternakan Indonesia. 19(3):130-135. Kurtini, T., K. Nova dan D. Septinova. 2014. Produksi Ternak Unggas. Anugrah Utama Raharja, Bandar Lampung. Li, Y. X., Y. Q. Wang, Y. Z. Pang, J. X. Li, X. H. Xie, T. J. Guo and W. Q. Li. 2011. The effect of crude protein level in diet on laying performance, nutrian digestibility of yellow quails. International Journal of Poultry Science. 10(2):110-112. Listiyowati, E. dan K. Roospitasari. 2007. Tatalaksana Budidaya Puyuh Secara Komersial. Penebar Swadaya, Jakarta. Loka, W. P. 2017. Performa produksi telur puyuh (Coturnix coturnix japonica) yang diberi ransum mengandung bungkil inti sawit. Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Jambi. Jambi. Lokapirnasari, W. P. 2017. Nutrisi dan Manajemen Pakan Burung Puyuh. Airlangga University Press, Surabaya. Mulyantini, N. G. A. 2014. Ilmu Manajemen Ternak Unggas. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Miftah, K. 2022. Pengaruh warna cahaya dan lama pencahayaan terhadap kinerja puyuh (Coturnix coturnix japonica). Skripsi. Program Studi Peternakan, Fakultas Agroindustri. Universitas Mercu Buana. Yogyakarta. Mursinto, D., Yunianto, V. Dewi dan W. Fajar. 2016. Kadar kalsium dan fosfor darah burung puyuh fase layer dengan pengaruh aditif cair buah naga merah (Hylocereus pholyrhizus). Tesis. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Semarang. Nesheim, M. C., R. E. Austic and L. E. Card. 1979. Poultry Production. 12th Ed. Lea and Febiger, Philadelphia. North, M. O. and D. D. Bell. 1990. Commercial Chicken Production Manual. 4th Ed. Van Nostrand Reinhold, New York. Nuraini, M. E. Mahata and Nirwansyah. 2013. Response of broiler fed Cocoa Pod fermented by Phanerochaete chrysosporium and Monascus purpureus in the diet. Pakistan Journal of Nutrition. 12(9):886-888. Onyewuchi, U. U., I. R. Offor and C. F. Okoli. 2013. Profitability of quail bird and egg production in imo state. Nigerian Journal of Agriculture, Food and Environment. 9(1):40-44. Prayitno, D. S., C. J. C. Phillips and H. Omed. 2006. The effects color of lighting on the behavior and production of meat chickens. J Appl Poult Res. 15: 110-116. Putra, S. V. H. 2013. Perkembangan ovarium burung puyuh (Coturnix coturnix japonica) yang diberi variasi warna lampu pencahayaan selama 16 Jam. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Semarang. Semarang. Randall, M. and G. Bolla. 2008. Raising Japanese Quail. Primefact Home, New South Walles. Ratriyanto, A., A. M. P. Nuhriawangsa, A. Masykur, S. Prastowo and N. Widyas. 2018. Egg production pattern of quil given diets containing different energy and protein contents. International Conference on Science and Applied Science (ICSAS). 020011:1-4. Ratriyanto, A., B. F. Hidayat, N. Widyas dan S. Prastowo. 2019. Kurva produksi telur di awal masa peneluran pada puyuh yang diberi ransum dengan kandungan protein berbeda. Jurnal Ilmu Ternak. 19(1):28-35. Ri, E., K. Sato, T. Oikawa and H. Uchida. 2005. Effects of dietary protein levels on production and caracteristics of Japanese quail egg. The Journal of Poultry Science. 42(2):130-139. Roodenboog, H., P. Noord, G. Oost and T. Slagharen. 2001. Sodium, green, blue, cool or warm white light. World’s Poult Sci. 17(12):128-134. Rotikan, F., L. J. Lambey, B. Bagau dan J. Laihad. 2018. Performans produksi burung puyuh betina (Coturnix coturnix japonica) pada lama pencahayaan yang berbeda. Jurnal Zootek. 38(1):262-269. Safitri, E., P. Srianto dan T. Hernawati. 2020. Peningkatan Reproduksi Unggas Melalui Keilmuan Pembibitan & Pemuliabiakan. Airlangga University Press, Surabaya. Sangi, J., J. L. P. Saerang, F. Nangoy dan J. Laihad. 2017. Pengaruh warna cahaya lampu terhadap produksi telur burung puyuh (Coturnix coturnix japonica). Jurnal Zootek. 37(2):224-231. Sastrosupadi, A. 2000. Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian. Kanisius, Yogyakarta. Setyawan, A. E., E. Sudjarwo, E. Widodo dan H. S. Prayogi. 2012. Pengaruh penambahan limbah teh dalam pakan terhadap penampilan produksi telur burung puyuh. Jurnal Ilmu-ilmu Peternakan. 23(1):7-10. Solang, M. 2011. Perkembangan folikel ayam arab (Gallus domesticus) pradewasa yang dipajankan pada fotoperiode yang berbeda. Jurnal Saintek. 6(2):1-13. Sudrajat, D., D. Kardaya, E. Dihansih dan S. F. S. Puteri. 2014. Performa produksi telur burung puyuh yang diberikan ransum mengandung kromium organik. JITV. 19(4):257-262. Suleman, A., L. Lambey, F. Nangoy dan J. Laihad. 2018. Performans produksi dan tebal kerabang burung puyuh betina (Coturnix coturnix japonica) umur 6-14 minggu pada lama pencahayaan berbeda. Jurnal Zootek. 38(1): 142-148. Sulistyoningsih, M. 2009. Pengaruh pencahayaan (lighting) terhadap performans dan konsumsi protein pada ayam. Prosiding Seminar Nasional. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Suprijatna, E., S. Kismiati dan N. R. Furi. 2008. Penampilan produksi dan kualitas telur pada puyuh (Coturnix coturnix japonica) yang memperoleh ransum protein rendah disuplementasi enzim komersial. Journal of the Indonesian Tropical Animal Agriculture. 33(1):66-71. Suprijatna, E., U. Atmomarsono dan R. Kartasudjana. 2008. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya, Jakarata. Suryani, R. 2015. Beternak Puyuh di Pekarangan Tanpa Bau. Arcitra, Yogyakarta. Triyanto. 2007. Performa produksi burung puyuh (Coturnix coturnix japonica) periode produksi umur 6-13 minggu pada lama pencahayaan yang berbeda. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Wagan, S. A., W. A. Vistro, N. Rajput, S. K. Fareed, N. Mehmood, M. Farooq and M. Ahmed. 2017. Effect of light duration on productivity of japanese quail. International Journal of Current Research. 9(1):45594-45596. Wahju, J. 2004. Ilmu Nutrisi Ternak Unggas. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Wahju, J. 2015. Ilmu Nutrisi Ternak Unggas. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Winata, N., K. Praseno dan S. Tana. 2017. Pertumbuhan puyuh (Coturnix coturnix japonica L.) setelah pemeliharaan dengan cahaya monokromatik. Buletin Anatomi dan Fisiologi. 2(2):134-139. Wuryadi, S. 2011. Beternak Puyuh. Agro Media Pustaka, Jakarta. citation: DINA, ERLINA (2024) PERFORMA PRODUKSI TELUR BURUNG PUYUH (Coturnix coturnix japonica) YANG MENDAPAT BEBERAPA LAMA PENCAHAYAAN DAN LEVEL PROTEIN PADA FASE AWAL PRODUKSI. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS. document_url: http://scholar.unand.ac.id/463730/1/COVER%20DAN%20ABSTRAK.pdf document_url: http://scholar.unand.ac.id/463730/5/BAB%201.%20PENDAHULUAN.pdf document_url: http://scholar.unand.ac.id/463730/3/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: http://scholar.unand.ac.id/463730/7/BAB%20V.%20KESIMPULAN%20DAN%20SARAN.pdf document_url: http://scholar.unand.ac.id/463730/4/FULL%20TEKS.pdf