DICRI, YANDRA KOSASI (2016) Batombe pada Masyarakat Abai - Sangir: Studi Etnografi: Kesenian Di Nagari Abai, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan). Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf - Published Version Download (157kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB I.pdf - Published Version Download (226kB) | Preview |
|
|
Text (BAB VI PENUTUP)
BAB VI.pdf - Published Version Download (64kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (67kB) | Preview |
|
Text (SKRIPSI FULLTEXT)
skripsi full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Setiap kesenian tradisional dalam masyarakat Minangkabau memiliki tata cara sendiri dalam pelaksanaannya yang diatur sesuai dengan nilai-nilai agama dan adat yang melingkupi kehidupan masyarakat Minangkabau dalam kehidupan sehari-hari. Demikian juga halnya dengan kesenian Batombe dalam masyarakat Nagari Abai Sangir. Di mana ada tahapan-tahapan mengenai pelaksanaan kesenian tersebut serta ada juga pantangan nya di setiap diadakannya kesenian ini. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk pelaksanaan kesenian Batombe pada masyarakat Nagari Abai Sangir. Dan juga untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi dalam kesenian Batombe. Tipe penelitian ini adalah kualitatif melalui pendekatan naturalistik dan bersifat deskriptif dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagai mana tradisi Batombe tersebut dilaksanakan, berdasarkan konsp Koentjaraningrat, yaitu Kebudayaan itu merupakan hasil dari proses belajar. Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci dan informan biasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Batombe merupakan sarana yang digunakan oleh masyarakat Nagari Abai Sangir untuk memperkuat solidaritas sosial mereka. Masyarakat Nagari Abai Sangir memiliki kesenian Batombe, sehingga dengan terjaganya kesenian ini, maka akan menjaga solidaritas sosial masyarakat Nagari Abai Sangir. Hal ini dibuktikan dengan beberapa sikap atau perilaku masyarakat terhadap kesenian ini. Salah satunya yaitu jika masyarakat Nagari Abai Sangir dalam sebuah upacara pernikahan ( Alek Gadang ) tanpa adanya undangan ataupun pemberitahuan sebelumnya maka mereka akan datang dengan sendirinya untuk ikut dalam kesenian Batombe. Apabila dalam melakukan kesenian Batombe tidak disertai dengan penyembelihan kerbau atau pun sapi setidaknya harus menyembelih seekor kambing, maka pihak yang mengadakan kesenian ini akan mendapatkan sanksi sosial berupa pengucilan dari suku dan juga bisa berupa pemberian ternak kepada setiap datuk atau kepala suku yang ada didalam nagari. Selain itu dari hasil penelitian ini bahwa faktor ekonomi adalah faktor terbesar yang membuat kesenian Batombe hanya dapat di tampilkan dalam upacara perkawinan alek Gadang, sebab kesenian Batombe telah digunakan untuk mengundang masyarakat seluruh nagari untuk hadir dalam alek tersebut. Larangan atau pembatasan ruang lingkup penampilan kesenian Batombe yang dilakukan oleh para datuk/ ketua adat menghambat perkembangan dari kesenian ini. Key words:Tradisi, kesenian, Batombe
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi |
Depositing User: | s1 antropologi sosial |
Date Deposited: | 30 May 2016 03:39 |
Last Modified: | 30 May 2016 03:39 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/9939 |
Actions (login required)
View Item |